![]() |
SMKN 8 Kupang terus mengembangkan jurusan penerbangan satu-satunya di NTT. Tahun ini, sekolah tersebut tengah berproses menerima hibah pesawat latih sebagai fasilitas praktik siswa. |
Kupang, NTT, 4 Agustus 2025– SMK Negeri 8 Kupang kembali mencuri perhatian publik. Satu-satunya sekolah kejuruan di Nusa Tenggara Timur yang memiliki jurusan penerbangan ini sedang dalam proses untuk menerima hibah pesawat latih dari TNI AU melalui Skatek 043 Lanud Adi Soecipto Yogyakarta.
Kepala SMKN 8 Kupang, Yehezkiel Thobias Ledoh, menjelaskan bahwa upaya ini telah dikomunikasikan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT dan kini tengah berproses di Mabes TNI AU Jakarta untuk pemutihan aset negara.
“Kalau proses ini berjalan lancar, pesawat akan dikirim ke Kupang menggunakan pesawat Hercules dalam bentuk terurai dan akan dirakit ulang di hanggar sekolah,” ujar Ledoh.
Langkah ini sekaligus menjadi promosi besar bagi masyarakat NTT bahwa anak-anak daerah pun bisa mengakses pendidikan vokasi berkualitas, khususnya di bidang penerbangan, tanpa harus ke luar provinsi.
Sarana Praktik dan Magang ke Luar Daerah
SMKN 8 Kupang juga aktif menjalin kerja sama untuk magang siswa. Setelah dua tahun sebelumnya siswa kelas XII magang di Skadron 21 Pondok Cabe, tahun ini giliran Skatek 043 Lanud Adi Soecipto Yogyakarta menjadi tempat pelatihan.
Menurut Ledoh, pembelajaran praktik sangat penting bagi siswa jurusan penerbangan agar memiliki keterampilan industri yang nyata. Karena itu, meski biaya praktik cukup tinggi, pihak sekolah terus berupaya mengakses beasiswa dan subsidi, terutama dari program Indonesia Pintar (PIP) dan dukungan dari Komisi X DPR RI.
Animo Siswa & Tantangan Biaya
Meski memiliki prospek cerah, jurusan penerbangan masih dihadapkan pada tantangan biaya. Dari total kuota 5 rombel, tahun ini hanya 67 siswa yang mendaftar, sebagian besar berasal dari kabupaten seperti TTS, TTU, Belu, Malaka, hingga Rote dan Sabu.
“Kebanyakan siswa berasal dari luar Kupang dan berasal dari keluarga kurang mampu. Untuk itulah kami mengandalkan beasiswa PIP, termasuk dukungan dari Komisi X Ibu Anita Yokoba Ga,” tambahnya.
Biaya magang ke luar NTT yang mencapai belasan juta rupiah masih menjadi kendala utama. Namun, pihak sekolah tetap membuka ruang cicilan dan mencari pihak ketiga untuk mendukung operasional magang dan pengembangan laboratorium penerbangan.
Ajakan dan Harapan
Yehezkiel juga mengajak masyarakat dan orang tua siswa untuk mulai melirik jurusan penerbangan sebagai masa depan pendidikan vokasi di NTT.
“Jurusan ini bukan hanya sekadar nama. Kami ingin SMKN 8 Kupang menjadi pusat keunggulan penerbangan di wilayah timur Indonesia,” tegasnya.
Dengan alumni yang sudah tersebar di Bandara El Tari, Labuan Bajo, dan Denpasar, SMKN 8 Kupang membuktikan bahwa anak-anak NTT mampu bersaing di dunia penerbangan nasional.
✒️: kl