![]() |
| Car Free Night resmi diluncurkan di Jalan Frans Seda Kupang. Wali Kota Christian Widodo pasang garis tegas soal ketertiban dan fungsi jalan. |
Kota Kupang, NTT, 13/12— Pemerintah Kota Kupang resmi meluncurkan Car Free Night (CFN) yang akan digelar rutin setiap malam Minggu di Jalan Frans Seda. Dalam peluncuran tersebut, Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo secara tegas menetapkan aturan utama: jalan harus tetap menjadi ruang publik, bukan lapak jualan.
Christian menegaskan, pengalaman pelaksanaan Car Free Day di sejumlah titik sebelumnya menjadi pelajaran penting agar CFN tidak kehilangan esensi.
“Jangan sampai nanti jadi seperti Car Free Day di Eltari sana. Makin lama jualan mulai masuk ke tengah jalan. Itu tidak boleh. Orang tua jalan, anak-anak main,” tegas Wali Kota.
Ia menekankan bahwa Car Free Night diperuntukkan bagi aktivitas warga—mulai dari olahraga, jalan sehat, hingga ruang bermain anak—sehingga ketertiban harus dijaga sejak awal.
Konsep “warga jaga warga” menjadi kunci utama keberhasilan program ini. Wali Kota mendorong partisipasi aktif masyarakat untuk saling mengingatkan bila ada aktivitas yang melanggar aturan. “Nanti kalau ada yang mulai masuk ke sini, warga boleh tegur, boleh kasih tahu. Kita saling jaga,” ujarnya.
Untuk mendukung aktivitas ekonomi tanpa mengganggu fungsi jalan, Pemerintah Kota telah menyiapkan area khusus di Saboak sebagai pusat UMKM. Wali Kota mengajak warga untuk berbelanja di dalam kawasan tersebut, bukan di badan jalan. “Belanjanya tetap di dalam Saboak. Habis ini jangan pulang dulu, kita bisa belanja di dalam,” ajaknya.
Momentum Car Free Night juga dirangkai dengan Christmas Market atau Pasar Natal yang berlangsung hingga 22 Desember. Pasar ini menghadirkan berbagai produk UMKM serta ornamen Natal yang menambah daya tarik kawasan.
Untuk memastikan ketertiban, Christian Widodo menyatakan telah menginstruksikan Satpol PP agar melakukan pengamanan dari awal ruas jalan.
“Saya sudah minta Pol PP jaga dari awal jalan ini supaya tertib. Tidak ada yang jual di jalan ini. Jalan ini untuk berolahraga, untuk beraktivitas,” tegasnya.
Ia merinci bahwa Jalan Frans Seda akan menjadi ruang publik inklusif: anak-anak bisa bermain sepatu roda, orang tua berjalan sehat, dan anak muda berolahraga dengan aman dan nyaman.
Lebih jauh, Wali Kota menekankan bahwa Car Free Night bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan wujud nyata kehadiran pemerintah di tengah warga.
“Hari ini bukan hanya seremonial. Ini bukti bahwa Pemerintah Kota terus bergerak, terus hidup, dan terus bertumbuh bersama warga Kota Kupang,” katanya.
Christian juga menyinggung keberhasilan kawasan Saboak yang sebelumnya diragukan banyak pihak karena keterbatasan anggaran.
“Waktu saya mau bikin Saboak, banyak yang pesimis. Katanya di tengah efisiensi dan keterbatasan anggaran, pasti tidak jadi. Tapi sekarang lihat, Sabuak tumbuh luar biasa dan menghidupkan ekonomi UMKM,” ungkapnya.
Hal serupa terjadi pada penataan lampu kawasan yang awalnya dipertanyakan manfaatnya, namun kini justru memperindah wajah kota. “Dulu orang tanya lampu buat apa. Sekarang lihat sendiri, betapa indahnya,” ujarnya.
Mulai malam ini dan seterusnya, setiap Sabtu malam, Jalan Frans Seda akan ditutup untuk kendaraan dan difungsikan penuh sebagai ruang publik melalui Car Free Night. “Setelah olahraga dan jalan sehat, kita bisa masuk belanja di UMKM-UMKM Saboak,” tambahnya.
Menurut Christian Widodo, membangun kota bukan hanya soal infrastruktur fisik, tetapi juga menghadirkan ruang hidup bagi warganya.
“Membangun kota itu menghadirkan ruang untuk anak muda berkreasi, orang muda berolahraga, orang tua jalan sehat. Itu juga membangun kota,” tegasnya.
Ia menutup dengan pesan optimisme dan gotong royong. “Semua yang kelihatannya tidak mungkin, kalau dilakukan dengan ikhlas dan gotong royong, pasti jadi mungkin. Orang bilang, it always seems impossible until it is done,” pungkasnya.
Car Free Night di Jalan Frans Seda menjadi garis tegas Pemerintah Kota Kupang bahwa ruang publik harus dijaga bersama—tertib, bersih, dan memberi manfaat bagi kesehatan warga serta ekonomi UMKM.
✒️: kl
