![]() |
| Warga Wuring patungan perbaiki jalan rusak tanpa bantuan pemerintah, setelah usaha mereka ditutup dan infrastruktur diabaikan |
Wuring Bangkit Sendiri Saat Pemerintah Dinilai Absen
Maumere,NTT, 11/12 — Usaha ditutup, jalan tak diurus. Ungkapan itu kini menjadi kenyataan pahit bagi masyarakat pesisir Wuring, Kabupaten Sikka. Di tengah minimnya perhatian pemerintah terhadap infrastruktur dan ruang ekonomi rakyat kecil, warga Wuring kembali membuktikan bahwa mereka mampu bangkit dengan kekuatan solidaritas sendiri.
Pada Kamis, 11 Desember 2025, Aliansi Pedagang Kecil Pasar Wuring bersama masyarakat melakukan aksi gotong royong besar-besaran memperbaiki jalan berlubang di akses masuk permukiman Wuring. Jalan tersebut sudah lama rusak parah dengan lubang-lubang besar yang memicu kecelakaan dan menghambat aktivitas ekonomi.
Ironisnya, kerusakan ini sudah dikeluhkan warga berbulan-bulan, tetapi tak ada aksi nyata dari Pemerintah Kabupaten Sikka.
Patungan dari Rumah ke Rumah: “Tidak Usah Ada Harapan dari Pemerintah!”
Merasa tak bisa lagi menunggu janji perbaikan, warga akhirnya memilih bertindak. Mereka patungan sukarela membeli tanah, pasir, dan batu untuk menimbun lubang-lubang besar di sepanjang jalan. Penggalangan dana dilakukan dari rumah ke rumah dan kios ke kios.
Salah seorang warga dengan tegas menyampaikan kekecewaannya:“Tidak usah ada harapan dari pemerintah. Kalau kami menunggu mereka, jalan ini tidak akan pernah diperbaiki.”
Keluhan lebih tajam datang dari para pedagang kecil yang merasa sudah dirugikan oleh kebijakan pemerintah yang dianggap mematikan ruang ekonomi mereka. “Jangankan pemerintah mau membangun jalan, usaha ekonomi kami saja mereka tutup,” ujar seorang pedagang.
Jalan Diperbaiki dengan Alat Seadanya, Apresiasi Mengalir dari Pengendara
Tanpa alat berat dan tanpa dukungan pemerintah, warga bekerja keras menimbun jalan menggunakan peralatan seadanya. Aksi itu berlangsung tertib dan mendapatkan apresiasi dari para pengendara yang melintas.
Bagi banyak orang, apa yang dilakukan masyarakat Wuring adalah simbol nyata ketangguhan ekonomi rakyat kecil, bahkan saat kebijakan pemerintah dianggap semakin melemahkan mereka.
Seorang tokoh warga menegaskan kembali sikap mereka:“Biarkan kami menolong diri sendiri. Jalan ini kami yang pakai, kami yang perbaiki.”
Tamparan Moral bagi Pemerintah Daerah
Aksi solidaritas ini menjadi peringatan keras bagi pemerintah daerah agar tidak menutup mata terhadap kebutuhan dasar masyarakat. Warga menuntut tindakan konkret, bukan janji, terutama terkait perbaikan infrastruktur dasar dan pemulihan ruang ekonomi di Wuring.
Aksi ini menegaskan satu pesan penting:
Ketika pemerintah tidak hadir, warga Wuring memilih bangkit dan memperbaiki hidup mereka dengan tangan sendiri.
Wuring kembali membuktikan bahwa kekuatan rakyat kecil lebih nyata daripada janji yang tak pernah ditepati.
