Masuk
×

Iklan

Tag Terpopuler

Aksi Cepat Direktur PDAM dan Tim, Nifu Tasu Siap Layani 900 Sambungan Rumah di Amfoang Utara

Sabtu, 12 Juli 2025 | Juli 12, 2025 WIB Last Updated 2025-07-11T23:23:28Z
PDAM Kupang bergerak cepat pasca kunjungan Bupati ke RSU Pratama Amfoang Utara. Pemasangan jaringan air bersih dimulai, dengan sumber air dari Hutan Mutis. Ditargetkan 900 sambungan rumah terlayani.


Kupang,NTT 11 Juli 2025 — Direktur Perumda PDAM Kabupaten Kupang, Joni Sulaiman, bersama tim teknis melakukan aksi cepat dengan meninjau langsung sumber mata air Nifu Tasu yang berada di antara Desa Fatunaus dan Desa Kolabe, Kecamatan Amfoang Utara. Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Bupati Kupang untuk mempercepat pelayanan air bersih bagi masyarakat di wilayah perbatasan tersebut.


“Kami langsung turun setelah arahan Bapak Bupati usai kunjungan ke RS Pratama. Hari ini tim sudah bergerak sejak pagi untuk memulai pemasangan jaringan meter dan survei sumber air,” ujar Joni di sela kunjungan.

 

Nifu Tasu: Potensial Layani 900 Sambungan Rumah


Hasil kajian teknis menunjukkan bahwa sumber air Nifu Tasu memiliki debit sekitar 50 liter per detik, bahkan di musim kemarau. Debit ini dinilai cukup untuk menjangkau 900 Sambungan Rumah (SR) yang tersebar di lima desa dan satu kelurahan di Amfoang Utara.


“Jika ini dikelola dengan baik melalui SPAM, maka seluruh wilayah Amfoang Utara bisa terlayani secara merata,” jelas Joni.

 

Kunjungan ini juga sekaligus meninjau kelayakan teknis jaringan distribusi dan kebutuhan infrastruktur penunjang lainnya, termasuk pemetaan topografi jalur pipa.


Tinjau Juga Sumber Air Siri di Kaki Gunung Timau


Selain Nifu Tasu, tim PDAM juga mengunjungi sumber mata air Siri, yang berada di kaki Gunung Timau di wilayah Amfoang Tengah. Sumber air ini saat ini dikelola secara swadaya oleh masyarakat, namun PDAM menilai potensinya besar untuk dikembangkan sebagai cadangan atau alternatif tambahan suplai air ke wilayah-wilayah yang belum terjangkau.


Kendala Izin di Mutis-Timau, Warga Siap Bersurat ke Presiden


Tim PDAM juga melakukan observasi ke sumber air di kawasan hutan lindung Mutis-Timau. Meskipun debit air di sana sangat besar, pengelolaannya membutuhkan izin dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) karena berada di area konservasi.


Warga pun menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya PDAM, bahkan menyatakan siap untuk mengirim surat langsung kepada Presiden Republik Indonesia agar ada kebijakan khusus terkait akses air bersih dari kawasan lindung tersebut.


“Kami ingin air bersih dikelola secara resmi. Kalau perlu, kami bersurat ke Presiden agar pemerintah pusat turun tangan,” ungkap salah satu tokoh masyarakat dari Desa Kolabe.

 

650 Pohon Ditanam, Dukung Program Kabupaten Hijau


Dalam kunjungan itu, PDAM juga menanam 650 anakan pohon di sejumlah desa sebagai bagian dari program konservasi air dan dukungan terhadap program Kabupaten Hijau. Penanaman dilakukan di:


  • Desa Afuan
  • Kelurahan Naikliu
  • Desa Kolabe
  • Desa Lilmus
  • Desa Bakuin


Jenis pohon yang ditanam mencakup tanaman buah dan konservasi yang diharapkan menjadi investasi jangka panjang menjaga debit dan kualitas air.


Dukungan Dana APBD dan APBN Sangat Diperlukan


Joni menegaskan bahwa proyek ini membutuhkan dukungan anggaran, baik dari pemerintah daerah maupun pusat. Lokasi yang jauh dan kondisi geografis yang menantang menjadi tantangan tersendiri dalam penyediaan infrastruktur air bersih.


“Kami butuh dukungan APBD dan APBN. Ini menyangkut kebutuhan dasar masyarakat di wilayah terpencil,” tegasnya.


Melalui aksi cepat meninjau sumber Nifu Tasu dan langkah konkret di lapangan, PDAM Kupang menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan akses air bersih di Amfoang Utara. Didukung masyarakat dan pemerintah daerah, serta dengan dorongan ke pemerintah pusat, harapan untuk 900 sambungan rumah yang layak kini bukan lagi sekadar impian.

✒️: kl