Masuk
×

Iklan

Tag Terpopuler

Kolaborasi di Tengah Krisis: REI dan Pemkot Kupang Bangun Hunian Pro Rakyat

Selasa, 29 Juli 2025 | Juli 29, 2025 WIB Last Updated 2025-07-29T14:51:47Z

 

Di tengah pemangkasan anggaran hingga 50 persen, Pemerintah Kota Kupang mengajak REI NTT terus berkolaborasi membangun hunian pro rakyat. Komitmen ini ditegaskan dalam acara welcome dinner Musda IX DPD REI NTT 2025.

Kota Kupang,NTT – Di tengah krisis anggaran yang melanda hampir seluruh daerah akibat kebijakan efisiensi dari pemerintah pusat, Pemerintah Kota Kupang justru memperkuat kolaborasi dengan sektor swasta. Salah satunya bersama Real Estate Indonesia (REI) Nusa Tenggara Timur (NTT), yang telah berperan aktif membantu menyediakan hunian layak bagi masyarakat kecil.


Hal tersebut disampaikan Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo dalam sambutannya saat welcome dinner menyambut Musyawarah Daerah (Musda) IX DPD REI NTT 2025 di Pitoby Sport Center, Selasa malam (29/7/2025).


“Kita tahu anggaran dari pusat, provinsi, sampai kota semua dipotong sampai 50 persen. Tapi di tengah kondisi ini, kami tidak tinggal diam. Justru kami mengajak semua pihak, termasuk REI, untuk terus berkolaborasi,” ujarnya.


Sebagai bentuk nyata efisiensi, ia menyampaikan bahwa dirinya dan Wakil Wali Kota tidak membeli mobil dinas baru sejak awal menjabat, dan berhasil menghemat miliaran rupiah.


“Kami hemat sampai 1,6 miliar dari dua mobil. Tambah lagi dari DPRD, totalnya lebih dari 4 miliar yang bisa kami alihkan ke bantuan rumah untuk masyarakat. Ini bentuk gotong royong,” ungkapnya.


Wali Kota juga menyoroti bahwa keberadaan kawasan kumuh bukan semata karena buruknya tata kelola ruang, melainkan simbol ketimpangan akses layanan dasar, ketidakpastian hukum atas lahan, hingga turunnya daya beli masyarakat.


“Ketika ada kawasan kumuh, itu artinya kita gagal memberikan papan yang layak. Di sinilah REI berperan penting, dan saya ucapkan terima kasih,” katanya.


Ia memuji industri properti sebagai penggerak ekonomi yang berdampak besar, menghidupkan 185 sektor lainnya dan menyerap banyak tenaga kerja.

 

“Membangun rumah itu bukan hanya soal bisnis, tapi soal keberpihakan. Ada semen, besi, listrik, interior, semua bergerak. Dan yang paling penting: ada banyak lapangan kerja,” tambahnya.


Christian  juga menitip pesan agar setiap pembangunan hunian memperhatikan lingkungan dan keberlanjutan, seperti ketersediaan air tanah, pengelolaan sampah, dan pencegahan banjir.

 

“Jangan sampai bangun kawasan, tapi air sumur jadi kering atau banjir. Perhatikan itu. Bangun kawasan yang sehat, aman, dan manusiawi,” tegasnya.


Menutup sambutannya, Wali Kota mengajak REI dan semua pihak untuk terus memperkuat kolaborasi demi membangun masa depan yang lebih baik untuk seluruh warga Kupang.

 

“Sendirian kita hanya setetes air, tapi bersama-sama kita jadi samudra. Mari teruskan kolaborasi ini,” ucapnya.


Ketua Umum DPP REI Joko Suranto dalam sambutannya turut menyampaikan dukungan penuh terhadap agenda Musda dan kolaborasi pembangunan di NTT, khususnya di Kupang.

 

“Kami hadir untuk mendampingi teman-teman REI NTT yang luar biasa. Mari tetap semangat, karena setiap tantangan pasti ada jalan. Kita cari peluang bersama,” ujarnya.


Acara malam itu berlangsung hangat, menjadi pengingat bahwa di tengah krisis, kolaborasi adalah kunci untuk tetap bergerak dan membangun.

✒️: kl