Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Doa dari Kolong Bunker: Keteguhan Anak-anak di Tengah Letusan Lewotobi

Selasa, 17 Juni 2025 | Juni 17, 2025 WIB Last Updated 2025-06-17T15:54:23Z
Anak-anak berdoa di kolong bunker saat letusan Gunung Lewotobi, jadi simbol keteguhan dan harapan di tengah bencana alam di Kabupaten Sikka. (📷: Istimewa) 

Maumere,NTT, -Ketika Gunung Lewotobi Laki-Laki kembali meletus hebat pada Selasa sore, 17 Juni 2025, langit Kabupaten Sikka berubah kelam. Letusan dahsyat yang terjadi sekitar pukul 17.35 WITA itu memuntahkan kolom abu vulkanik setinggi 10 hingga 11 kilometer ke udara, mengguncang tanah dan memaksa warga sekitar untuk segera mengungsi ke titik-titik aman.


Namun di balik kekacauan dan kepanikan yang melanda, ada satu kisah yang menyentuh banyak hati—kisah tentang sekelompok anak-anak yang memilih untuk bertahan dalam doa, bukan dalam tangis.


Mereka ditemukan berlindung di bawah sebuah kolong bunker darurat—bukan tempat yang ideal untuk berlindung dari bencana, tetapi cukup untuk menahan hembusan abu yang menggila. Dalam lingkaran kecil, dengan tangan saling menggenggam, anak-anak ini berjongkok dan berdoa dalam kesunyian yang menggema oleh suara alam yang murka.


"Bukan suara teriakan yang kami dengar, tapi suara doa," tutur Maria, seorang warga yang ikut menyelamatkan mereka. “Mereka berdoa untuk keluarga, kampung halaman, dan rumah yang sudah tertutup abu. Saya menangis melihatnya. Keteguhan mereka luar biasa.”


Pemandangan ini menjadi potret paling menggetarkan dari letusan kali ini. Ketika bencana memaksa banyak orang untuk lari, anak-anak ini justru bersujud, menunjukkan bahwa meski tubuh mereka kecil, iman mereka besar.


Di media sosial, foto-foto anak-anak yang berdoa di bawah kolong bunker itu mulai menyebar luas. Warganet menyebut mereka sebagai “penjaga harapan”, simbol kekuatan rohani yang tidak bisa dilumpuhkan bahkan oleh bencana alam.


Sementara itu, BPBD Kabupaten Sikka bersama aparat gabungan terus melakukan evakuasi dan membuka posko pengungsian di berbagai lokasi. Bantuan logistik mulai disalurkan, dan tim kesehatan disiagakan untuk menangani para pengungsi.


Namun dari semua narasi yang muncul pasca-letusan ini, suara doa dari kolong bunker itulah yang kini paling kuat bergema—sebuah pengingat bahwa keteguhan dan harapan bisa lahir bahkan dari tempat paling gelap sekalipun.

✏️: AC