Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Ngeri Serangan Balik Amerika Terhadap Kelompok ISIS-K di Afganistan Gunakan Pesawat Ini

Sabtu, 28 Agustus 2021 | Agustus 28, 2021 WIB Last Updated 2021-08-28T11:45:36Z

 


Newsdaring-Pembalasan Amerika Serikat (AS) menggunakan pesawat tak berawak terhadap Islamik State (ISIS) di Afganistan atas serangan Bom bunuh diri yang dilakukan kelompok ISIS-K di Bandara Kabul yang mengakibatkan tewasnya 13 tentara Amerika, pada Sabtu (28/8)21).


Dilansir dari kontan.co.id dengan judul AS Serang Kelompok ISIS di Afganistan Dengan Pesawat Tak Berawak.  


Sebelumnya, ISIS mengaku bertanggun jawab  bom bunuh diri di Bandara Kabul. 


Seperti dikutip Channel News Asia, pasukan militer AS yang mengawasi evakuasi telah dipaksa bekerja sama keamanan dengan Taliban untuk mencegah terulangnya bom bunuh diri yang menewaskan puluhan warga sipil yang berkerumun di sekitar salah satu gerbang akses utama bandara Kabul. Bom itu juga menewaskan 13 tentara Amerika.


Serangan bom bunuh diri itu diklaim dilakukan cabang ISIS di Afghanistan. Pentagon mengumumkan telah melakukan serangan pesawat tak berawak terhadap "perencana" dari kelompok jihad di Afghanistan timur.


"Indikasi awal adalah bahwa kami membunuh target," kata Kapten Bill Urban dari Komando Pusat.


Dengan tenggat waktu evakuasi yang tinggal beberapa hari lagi, lebih dari 5.000 orang masih berada di dalam bandara Kabul menunggu evakuasi, dan ribuan lainnya terus memadati gerbang perimeter memohon masuk.


Serangan bom bunuh diri pada Kamis lalu itu hanya menyuntikkan stres dan ketegangan lebih lanjut ke dalam situasi yang sudah penuh kepanikan dan keputusasaan bagi mereka yang ingin pergi. Selain itu juga berisiko tinggi bagi pasukan AS yang ditugaskan untuk mengamankan operasi tersebut.


Amerika Serikat mengeluarkan peringatan baru bagi warga AS untuk meninggalkan daerah di sekitar gerbang utama "segera".


Peringatan itu datang hanya beberapa jam setelah Pentagon mengatakan operasi evakuasi terus menghadapi ancaman "spesifik dan kredibel".


"Kami tentu siap dan mengharapkan upaya di masa depan, tentu saja," kata juru bicara Pentagon John Kirby kepada wartawan.


Pentagon mengklarifikasi bahwa ada satu ledakan pada Kamis, bukan dua seperti yang diyakini sebelumnya.


Di Gedung Putih, sekretaris pers Presiden Joe Biden Jen Psaki mengatakan, para pakar keamanan nasional AS menganggap akan ada kemungkinan serangan lain dan beberapa hari ke depan akan menjadi periode paling berbahaya hingga saat ini.


Dalam salah satu ironi yang lebih besar setelah dua dekade perang, berpacu untuk memenuhi tenggat waktu 31 Agustus untuk penarikan AS berarti kerja sama yang erat dengan Taliban dalam evakuasi pengungsi dan ancaman ISIS.


Dalam kebanyakan kasus, pejabat AS mengatakan, Taliban telah mempercepat perjalanan ke bandara warga negara asing, warga Afghanistan dengan visa ke Amerika Serikat dan bahkan warga Afghanistan yang menghadapi ancaman dari Taliban karena aktivisme politik atau sosial mereka atau bekerja untuk media.


Sekitar 109.000 orang telah diterbangkan ke luar negeri sejak 14 Agustus, sehari sebelum Taliban berkuasa, menurut pemerintah AS


Kepala pasukan AS di bandara Kabul, Laksamana Muda Peter Vasely, terus berhubungan dengan pejabat Taliban yang mengawasi keamanan di sekitar bandara.