 |
| Foto Ilustrasi. |
Newsdaring-Mediator Amerika Serikat dan Arab bekerja keras untuk menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas, menurut sumber dekat pembicaraan. Namun, serangan udara Israel di Gaza pada Kamis (19/12) menewaskan 26 warga Palestina, termasuk 13 korban semalam di dua rumah di Kota Gaza dan sebuah kamp di pusat Jalur Gaza.
"Semakin lama pembicaraan berlangsung, semakin banyak kehancuran dan kematian terjadi di Gaza. Jabalia, Beit Hanoun, dan Beit Lahiya sedang dihancurkan, begitu pula Rafah," ujar Adel, 60 tahun, warga Jabalia yang kini mengungsi ke Kota Gaza.
Sementara itu, Hamas disebut menginginkan kesepakatan satu paket, tetapi Israel lebih memilih pendekatan bertahap. Diskusi mencakup pembebasan tahap pertama sandera, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal, serta sejumlah tahanan Palestina.
Kampanye Israel sejak Oktober dilaporkan telah menewaskan lebih dari 45.000 warga Palestina, mengusir sebagian besar dari 2,3 juta penduduk Gaza, dan menghancurkan sebagian besar wilayah kantong tersebut.
Kontroversi di Tengah Perang
Palestina menuduh Israel melakukan "pembersihan etnis" untuk menciptakan zona penyangga di Gaza, sementara Israel bersikeras bahwa operasi militernya bertujuan menghancurkan Hamas dan mencegahnya berkumpul kembali.
Israel juga menuduh Hamas menggunakan infrastruktur sipil dan warga sebagai tameng manusia, tuduhan yang dibantah Hamas. Sebaliknya, Hamas menuding Israel melakukan pembunuhan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil Palestina.
Pada Kamis, Human Rights Watch menuduh Israel melakukan tindakan genosida dengan memutus akses air bersih bagi warga Gaza. Namun, Kementerian Luar Negeri Israel menolak tuduhan tersebut, menyatakan bahwa Israel telah memfasilitasi aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza meski dalam kondisi perang.(kl)
Disclaimer: Artikel ini dilansir dari laporan Reuters dengan beberapa penyesuaian narasi untuk tujuan publikasi. Kutipan langsung dari sumber asli tetap dipertahankan untuk menjaga akurasi informasi.(Judul Utama/Israel terus membombardir Gaza saat pembicaraan gencatan senjata semakin intensif)
