Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi di Perairan NTT, Pelayaran Menuju Rote dan Flores Berisiko Terganggu

Selasa, 18 Februari 2025 | Februari 18, 2025 WIB Last Updated 2025-02-18T09:44:12Z


Kupang – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Tenau - Kupang mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Nusa Tenggara Timur (NTT). Berdasarkan prakiraan cuaca maritim yang berlaku mulai 18 Februari 2025 pukul 20.00 WITA hingga 20 Februari 2025 pukul 20.00 WITA, gelombang laut diprediksi mencapai 2,5 meter di beberapa rute pelayaran utama.


Peringatan ini terutama berlaku bagi pelayaran yang melintasi Selat Sape bagian selatan, Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, Samudera Hindia selatan Sumba - Sabu, Selat Flores - Lamakera, Selat Alor - Pantar, Selat Ombai, serta Perairan Kupang - Rote dan Samudera Hindia selatan Kupang - Rote. BMKG mengimbau nelayan dan kapal berukuran kecil untuk mempertimbangkan kembali rencana pelayaran dalam beberapa hari ke depan.


Angin Kuat dari Barat Daya Berpotensi Mempersulit Pelayaran

BMKG mencatat bahwa angin di perairan NTT umumnya bertiup dari Barat Daya hingga Barat Laut dengan kecepatan 2 hingga 7 Skala Beaufort. Kondisi ini dapat memperbesar tinggi gelombang, terutama di wilayah perairan terbuka seperti Laut Sawu dan Samudera Hindia selatan Kupang - Rote.


Menurut data BMKG, kecepatan angin yang lebih tinggi terjadi di beberapa wilayah berikut:

  • Laut Sawu bagian utara dan selatan dengan kecepatan angin 10 - 30 knot
  • Samudera Hindia selatan Sumba - Sabu dengan kecepatan angin 10 - 30 knot
  • Perairan utara Kupang - Rote dengan kecepatan angin 8 - 25 knot

Dampaknya, pelayaran kapal yang berangkat dari Pelabuhan Tenau Kupang menuju Rote, Sabu, dan Flores diprediksi mengalami hambatan akibat arus dan gelombang tinggi. Selain itu, kapal dari Flores ke Sumba atau dari Kupang menuju perairan selatan NTT perlu mengantisipasi potensi kenaikan tinggi gelombang hingga 2,5 meter.


Rute Pelayaran yang Berisiko Terganggu

Beberapa jalur pelayaran yang perlu diwaspadai akibat gelombang tinggi dan angin kencang meliputi:

  1. Kupang – Rote (melalui Perairan Selatan Kupang - Rote)
  2. Kupang – Sabu Raijua (melalui Laut Sawu bagian selatan)
  3. Kupang – Larantuka (melalui Selat Ombai)
  4. Ende – Kupang (melalui Selat Sumba bagian barat)
  5. Pelabuhan Waingapu – Pelabuhan Aimere (melalui Selat Sumba bagian barat)


Kapal ferry, kapal barang, dan perahu nelayan yang melewati jalur-jalur tersebut disarankan untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama pada saat angin sedang dalam kondisi paling kencang, yaitu di atas 20 knot.


Imbauan BMKG: Pantau Informasi Cuaca Sebelum Berlayar

BMKG mengingatkan bahwa gelombang maksimum bisa mencapai dua kali lipat dari prakiraan yang telah diumumkan. Oleh karena itu, masyarakat, terutama nelayan dan pengguna transportasi laut, diimbau untuk selalu memperbarui informasi cuaca maritim sebelum melakukan perjalanan.


"Kami menyarankan nelayan dan kapal berukuran kecil untuk tidak memaksakan diri melaut jika kondisi gelombang masih tinggi. Jika memungkinkan, tunda perjalanan hingga kondisi lebih aman," kata BMKG dalam laporan resminya yang dirilis pada Senin, 17 Februari 2025.


BMKG akan terus memantau perkembangan kondisi cuaca maritim dan memberikan pembaruan secara berkala. Informasi terbaru dapat diakses melalui situs resmi BMKG, aplikasi mobile BMKG, atau langsung ke Stasiun Meteorologi Maritim Tenau - Kupang.


Dengan potensi gelombang tinggi yang masih berlanjut, masyarakat pesisir dan pelaku pelayaran di NTT diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan demi keselamatan bersama.(kl)