![]() |
Rilis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang |
Kupang – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Tenau-Kupang mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi yang mengancam sejumlah wilayah perairan di Nusa Tenggara Timur (NTT). Berdasarkan prakiraan cuaca yang berlaku mulai 10 hingga 12 Februari 2025, beberapa perairan diprediksi mengalami gelombang tinggi hingga empat meter yang dapat berisiko terhadap pelayaran.
BMKG mencatat bahwa perairan dengan gelombang berkisar 1,25 - 2,5 meter meliputi Perairan Utara Flores, Selat Sape, Selat Sumba bagian timur, Selat Flores - Lamakera, Selat Alor - Pantar, serta Selat Ombai. Wilayah ini berpotensi membahayakan perahu nelayan dan kapal tongkang. Sementara itu, gelombang yang lebih ganas dengan ketinggian 2,5 - 4,0 meter diprediksi terjadi di Selat Sumba bagian barat, Laut Sawu, Samudera Hindia selatan Sumba - Sabu, serta Perairan Kupang - Rote dan Samudera Hindia selatan Kupang - Rote. Kondisi ini sangat berisiko bagi kapal ferry dan pelayaran umum.
Secara meteorologis, angin diperkirakan bertiup dari arah Barat - Barat Laut dengan kecepatan antara 2 hingga 7 Skala Beaufort, yang semakin meningkatkan potensi gelombang tinggi di perairan tersebut. BMKG juga menyoroti pertumbuhan awan-awan hujan tipe Cumulonimbus (CB) yang dapat memperburuk kondisi cuaca, meningkatkan kecepatan angin, dan memperbesar ketinggian gelombang secara tiba-tiba.
Berdasarkan data BMKG, berikut prakiraan angin dan gelombang untuk masing-masing wilayah perairan di NTT selama periode 10 - 12 Februari 2025:
Perairan Utara Flores: Angin Barat - Barat Laut 6 - 20 knot, gelombang Sedang (1,25 - 2,5 m), menurun ke Rendah (0,5 - 1,25 m).
Selat Sape Bagian Utara dan Selatan: Angin Barat - Barat Laut 4 - 15 knot, gelombang Rendah (0,5 - 1,25 m).
Selat Sumba Barat: Angin Barat Daya - Barat Laut 6 - 25 knot, gelombang Tinggi (2,5 - 4,0 m), turun ke Sedang (1,25 - 2,5 m).
Selat Sumba Timur: Angin Barat - Barat Laut 6 - 25 knot, gelombang Sedang (1,25 - 2,5 m).
Laut Sawu Bagian Utara: Angin Barat Laut - Timur Laut 6 - 25 knot, gelombang Tinggi (2,5 - 4,0 m), menurun ke Sedang (1,25 - 2,5 m).
Laut Sawu Bagian Selatan dan Samudera Hindia Selatan Sumba - Sabu: Angin Barat - Barat Laut 8 - 25 knot, gelombang Tinggi (2,5 - 4,0 m).
Selat Flores - Lamakera dan Selat Alor - Pantar: Angin Barat Laut - Utara 6 - 20 knot, gelombang Sedang (1,25 - 2,5 m), menurun ke Rendah (0,5 - 1,25 m).
Selat Ombai: Angin Barat Laut - Timur Laut 6 - 20 knot, gelombang Sedang (1,25 - 2,5 m), turun ke Rendah (0,5 - 1,25 m).
Perairan Utara Kupang - Rote dan Perairan Selatan Kupang - Rote: Angin Barat - Barat Laut 8 - 25 knot, gelombang Tinggi (2,5 - 4,0 m), turun ke Sedang (1,25 - 2,5 m).
Samudera Hindia Selatan Kupang - Rote: Angin Barat - Barat Laut 10 - 30 knot, gelombang Tinggi (2,5 - 4,0 m).
Selat Wetar: Angin Barat Daya - Barat Laut 8 - 25 knot, gelombang Rendah (0,5 - 1,25 m).
BMKG mengimbau seluruh nelayan dan operator kapal untuk meningkatkan kewaspadaan dan selalu memperhatikan informasi cuaca terkini sebelum melaut. Kapal-kapal kecil, terutama perahu nelayan dan kapal tongkang, diharapkan tidak memaksakan perjalanan di wilayah yang berpotensi dilanda gelombang tinggi. Sementara itu, bagi kapal ferry dan kapal besar lainnya, diharapkan untuk mengikuti jalur pelayaran yang lebih aman serta selalu berkoordinasi dengan otoritas terkait.
Dengan cuaca laut yang semakin ekstrem, keselamatan pelayaran menjadi prioritas utama. BMKG menegaskan akan terus memantau perkembangan kondisi cuaca dan memberikan pembaruan informasi secara berkala. Masyarakat diminta untuk tidak mengabaikan peringatan ini guna menghindari potensi kecelakaan laut yang bisa berakibat fatal.(kl)