Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

PMI Jangan Lagi Kaku! Profesionalisme dan Empati Jadi Tuntutan Baru

Selasa, 29 April 2025 | April 29, 2025 WIB Last Updated 2025-04-29T10:10:19Z
Pelantikan pengurus baru PMI Kota Kupang, dengan harapan peningkatan profesionalisme dan komunikasi humanis dalam membantu masyarakat serta mempersiapkan sekolah siaga bencana.


Kota Kupang, NTT, 29 April 2025— Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Kupang diminta untuk berubah total. Tak ada lagi ruang bagi pendekatan yang kaku dan seremonial. Pesan keras ini datang dari Anggota DPRD Kota Kupang, Muhamad Ramli, saat pelantikan pengurus PMI yang baru.


"PMI jangan pakai cara-cara pendekatan yang salah. Kita di Kupang ini masyarakatnya punya rasa kekeluargaan yang tinggi. Tanpa diminta pun, orang rela menyumbang darah tanpa dibayar. Jadi jangan bikin pendekatan yang justru jadi bencana," tegas Ramli.


Ia menyoroti pentingnya komunikasi yang dibangun dengan hati dan empati, bukan dengan gaya otoritatif. "Kalau mau bilang satu hari ini siapa mau darah gratis, di Kupang banyak yang mau. Karena orang Kupang itu peduli dan saling mengisi," lanjutnya.


Senada dengan itu, Ketua Relawan PMI Kota Kupang, Mel Lasi, mengingatkan bahwa PMI bukan institusi militer yang mengedepankan instruksi satu arah.


"Saya tidak tahu soal PMI yang kemarin. Tapi ke depan, PMI harus profesional. Dia harus tanggap dan dicintai masyarakat. Profesional itu artinya punya keahlian khusus, cepat melihat situasi dan peka terhadap kebutuhan," kata Mel Lasi.


Menurutnya, organisasi kemanusiaan hanya bisa dipercaya bila bekerja dengan hati dan menunjukkan kapasitas teknis yang kuat di lapangan.


Dalam semangat perubahan tersebut, Ketua PMI Kota Kupang yang baru, dr. Bill, telah menyiapkan program kerja 100 hari yang lebih menyentuh kebutuhan masyarakat. Salah satunya adalah membentuk 30 relawan yang akan diterjunkan langsung ke berbagai jenjang pendidikan: SD, SMP, SMA, bahkan perguruan tinggi.


Tujuan utamanya adalah membangun sekolah siaga bencana, mendidik siswa dan guru agar lebih siap dalam menghadapi situasi darurat seperti gempa, banjir, atau kebakaran.


Langkah ini dinilai sebagai bentuk nyata dari perubahan wajah PMI Kota Kupang — dari organisasi yang hanya hadir saat krisis, menjadi mitra strategis yang membangun kesiapsiagaan sejak dini.

(kl)