 |
| Ketua IPF Joi Sadipun (baju kotak-kotak) kecam keras tindakan pelecehan seksual oleh oknum polantas. IPF desak Polda NTT usut tuntas dan ajak masyarakat lawan kekerasan seksual. |
Kota Kupang,NTT, 6 Mei 2025 – Ketua Ikatan Pemuda Flobamora (IPF), Joi Sadipun, mengeluarkan pernyataan sikap keras menanggapi dugaan tindakan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum anggota Polisi Lalu Lintas (Polantas) di wilayah Nusa Tenggara Timur. Dalam pernyataannya, Joi menyebut tindakan tersebut sebagai "extraordinary crime" atau kejahatan luar biasa yang tidak bisa ditolerir.
IPF sebagai organisasi kepemudaan menyatakan empat sikap tegas:
1. Mengutuk keras segala bentuk kekerasan dan pelecehan seksual yang dilakukan oleh oknum polantas terhadap korban yang tidak berdaya. Tindakan tersebut dianggap tidak hanya mencederai institusi kepolisian, tetapi juga melukai rasa keadilan masyarakat.
2. Menuntut Kepolisian Republik Indonesia, khususnya Polda NTT, untuk mengusut kasus ini secara transparan dan tuntas, serta memastikan pelaku diadili secara terbuka dan dihukum setimpal sesuai hukum yang berlaku.
3. Memohon kepada Komisi Perlindungan Anak dan Komnas Perempuan untuk turut serta mengawal proses hukum dan memberikan perlindungan penuh bagi korban, baik secara fisik maupun psikologis.
4. Mengajak seluruh masyarakat sipil, organisasi mahasiswa, gereja, dan aktivis perempuan untuk bersatu melawan segala bentuk kekerasan seksual dan terus menyuarakan keadilan bagi para korban.
“Ini bukan sekadar pelanggaran disiplin, tapi sebuah bentuk pengkhianatan terhadap nilai-nilai kemanusiaan. Jangan ada ruang aman bagi pelaku kekerasan seksual, apalagi jika pelaku adalah aparat penegak hukum,” tegas Joi.
IPF menyatakan siap berada di garis terdepan dalam gerakan melawan kekerasan seksual dan menegaskan bahwa kasus seperti ini tidak boleh berlalu begitu saja.
(kl)
