![]() |
PMKRI Maumere desak Kejari usut mafia dana Covid-19 dan kelalaian medis yang sebabkan kematian warga. Kritik keras juga ditujukan ke Kapolres Sikka. |
Maumere,NTT-Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia ( PMKRI ) Cabang St.Tomas Morus Maumere Mendesak Kejaksaan Negeri Maumere Untuk Melakukan Penyelidikan Dan Menangkap Parah Oknum - Oknum Pelaku Yang Diduga Kuat Ikut Bermain Sebagai Mafia Dalam Dana Covid-19 Dan Juga Kelalaian Yang Membiarkan Ketidakadaan Dokter Anestesi Yang Menyebabkan Nyawa Warga Sikka Meninggal Dunia Di Kabupaten Sikka Nusa Tenggara Timur.
Aksi Damai Yang Di Lakukan Oleh Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia ( PMKRI ) Dilakukan Pada Senin Tanggal 5 Mei 2025 Di Halaman Kantor Kejaksaan
Terhadap Agenda Aksi Kali Ini,PMKRI Maumere Menyoroti Ketidak Profesionalnya Pihak Kepolisian Resot Sikka Dalam Hal Ini Bapa Kapolres Sikka AKBP Moh.Mukhson Dalam Kerja-kerja Mengawal Proses Demokrasi Di Sikka
Yang mana Seperti Biasanya Kami Dalam Melakukan Aksi Selalu Memberikan Surat Pemberitahuan Kepada Pihak Kepolisian Untuk Mengawal Dan Memastikan Jalur Lalu Lintas Berjalan Dengan Biak Agar Tidak Terganggu Aktifitas Masyarakat
Namun Saat Kami Mulai Melakukan Aksi Tidak Ada Satupun Aparat Kepolisian Yang Mengawal Ataupun Mengatur Lalu Lintas,Alhasil Terjadi Kemacetan Saat Berjalannya Aksi
Presidium Gerakan Kemasyarakatan PMKRI Maumere Johan De Brito Papa Naga,Menyampaikan Bawah Ini Merupakan Preseden Buruk Dari Kerja - Kerja Kepolisian Di Polres Sikka, Di Awal Kepemimpinan Kapolres Baru Ini,Kami Sangat Menyayangkan Kejadian Tadi,Kerena Pihak-pihak Kepolisian Lebih Mengutamakan Pengamanan Kunjungan Walpres Dari Kepentingan Publik.
Kalo Seperti Ini Maka Kami Akan Turun Lagi Saat Walpres Gibran Tiba Besok Di Nian Tana Agar Bisa Di Kawal Langsung Oleh Pihak Kepolisian
PMKRI Maumere Menilai Ini Adalah Catatan Buruk Bagi Pihak Kepolisian Yang Tidak Menjalankan Tugasnya Sebagai Aparat Yang Mengawal Dan Melindungi Segala Bentuk Demokrasi"Ungkapnya.
(AC)