![]() |
Foto Ketua Kelompok Tani Mapan Berdikary Di Depan Alat Bantuan Yang Gagal Mereka Dapatkan |
Maumere, NTT– Kunjungan kerja Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka ke Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, pada Selasa 6 Mei 2025, ternyata menyisakan kekecewaan mendalam bagi Kelompok Tani Mapan Berdikary dari Desa Woda Mude, Kecamatan Magepanda.
Darman, ketua kelompok tersebut, mengungkapkan rasa kecewanya kepada media ini lantaran nama kelompoknya tiba-tiba diganti sebagai penerima bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan) dalam agenda kunjungan wapres di Kolisia.
"Senin sore (5 Mei), saya dihubungi oleh petugas dari Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Magepanda agar kelompok kami bersiap menghadiri acara penyerahan bantuan alsintan bersama Wapres. Pagi tadi, sekitar jam 07.00 WITA saya sudah tiba di lokasi, tetapi belum ada aktivitas. Saya dengar Wapres akan datang pukul 10.00, jadi saya pulang dulu sebentar ke rumah untuk makan," jelas Darman.
Namun, saat ia kembali ke lokasi dan mencoba masuk, dirinya dicegat oleh Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Setelah memperkenalkan diri sebagai petani dari kelompok penerima bantuan, ia justru mendapat kabar mengejutkan dari seorang petugas BPP bernama Geby.
"Pak Geby menghampiri saya dan bilang saya susah dihubungi karena tidak angkat telepon dan tidak balas WhatsApp. Padahal saya baru lihat HP. Lalu beliau bilang kelompok kami sudah digantikan karena dianggap terlambat. Saya sangat kecewa, karena saat itu acara pun belum dimulai dan Wapres juga belum tiba," ungkapnya dengan nada kecewa.
Darman menegaskan, kelompoknya merasa diperlakukan tidak adil karena bantuan yang seharusnya diterima oleh kelompok mereka dialihkan tanpa pemberitahuan resmi, bahkan sebelum acara dimulai.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, upaya konfirmasi kepada pihak BPP Kecamatan Magepanda belum berhasil. Nomor telepon yang dihubungi atas nama Geby masih berada di luar jangkauan.