Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

NTT Bersinar di Kelulusan SMA/SMK 2025, Tapi Ratusan Siswa Masih Gagal Tuntas Sekolah

Selasa, 06 Mei 2025 | Mei 06, 2025 WIB Last Updated 2025-05-06T15:42:16Z
Kelulusan SMA dan SMK 2025 di NTT capai lebih dari 99 persen. Namun, 237 siswa masih belum lulus. Ini data lengkap dan pernyataan resmi Kadis Pendidikan.


Kota Kupang,NTT,6 Mei 2025— Dunia pendidikan Nusa Tenggara Timur kembali mencatatkan prestasi membanggakan. Pada pengumuman kelulusan tahun ajaran 2024/2025, angka kelulusan siswa/siswi SMA dan SMK di provinsi ini melampaui 99 persen. Namun di balik kegembiraan itu, terselip catatan: masih ada ratusan siswa yang belum berhasil menuntaskan pendidikan menengahnya.


Untuk jenjang SMA, dari 66.068 peserta ujian, sebanyak 65.952 siswa dinyatakan lulus, atau setara 99,82 persen. Rinciannya, 29.235 laki-laki (99,79%) dan 36.717 perempuan (99,85%). Meski mayoritas berhasil, tercatat 116 siswa tidak lulus, terdiri dari 62 laki-laki dan 54 perempuan.


Tujuh kabupaten mencatat kelulusan 100 persen di tingkat SMA, yakni Alor, Lembata, Rote Ndao, Nagekeo, Sumba Tengah, Manggarai Timur, dan Sabu Raijua. Daerah-daerah ini dinilai berhasil membangun sistem pembelajaran yang solid dan dukungan penuh dari semua pihak.


Sementara itu, pada jenjang SMK, dari 31.143 peserta ujian, sebanyak 31.022 siswa lulus (99,61 persen), dengan rincian 16.678 laki-laki (99,54%) dan 14.344 perempuan (99,69%). Namun, 121 siswa dinyatakan tidak lulus, terdiri dari 77 laki-laki dan 44 perempuan.


Lima kabupaten berhasil mencatat kelulusan 100 persen di tingkat SMK: Lembata, Malaka, Manggarai Barat, Sabu Raijua, dan Sikka.


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Ambrosius Kodo, S.Sos., MM, menyampaikan apresiasi tinggi atas capaian ini.


"Kami menyampaikan terima kasih kepada seluruh kepala sekolah, guru, orang tua, dan tentu saja para siswa yang telah berjuang keras. Tingkat kelulusan di atas 99 persen adalah hasil kerja kolaboratif yang luar biasa. Namun, kami juga tidak menutup mata bahwa masih ada yang belum lulus. Ini menjadi perhatian kami agar ke depan, tidak ada anak NTT yang tertinggal dari kemajuan pendidikan," ujarnya.


Ambrosius juga menegaskan bahwa praktik baik di daerah yang mencapai kelulusan 100 persen perlu dijadikan contoh bagi kabupaten lainnya.


"Kabupaten-kabupaten yang mencapai kelulusan 100 persen membuktikan bahwa dengan komitmen bersama, kita bisa menciptakan lingkungan belajar yang mendorong keberhasilan semua siswa. Ini adalah semangat yang harus kita teruskan," tegasnya.


Meski prestasi ini patut dirayakan, pemerintah tetap berkomitmen melakukan evaluasi menyeluruh. Targetnya, tidak hanya mempertahankan angka kelulusan tinggi, tetapi juga memastikan setiap anak di NTT mendapatkan haknya atas pendidikan yang berkualitas dan tuntas.

(kl)