 |
| Forum Lio Bersatu serukan penegakan hukum dan perdamaian atas kematian Yosef Seda di Pasar Maumere. Kasus ditangani Polres Sikka, proses hukum dikawal. (📷: Albert Cakramento) |
Maumere,NTT, 27 Juni 2025— Forum Lio Bersatu Kabupaten Sikka mengeluarkan pernyataan sikap resmi menyusul kematian tragis Yosef Seda (31), pemuda asal Lorena berdarah Lio, yang diduga menjadi korban penganiayaan hingga meninggal dunia di kawasan Pasar Tingkat Maumere, Kamis (26/6) sore.
Dalam pernyataan yang ditandatangani oleh Ketua Yulius Herta dan Sekretaris Rudolfus Nggala, Forum menyampaikan duka mendalam atas kejadian tersebut dan mendesak aparat penegak hukum untuk memproses pelaku secara tegas dan adil.
"Kami mengecam keras tindakan penganiayaan yang menyebabkan hilangnya nyawa salah satu anak muda terbaik asal Lio. Tindakan kekerasan dalam bentuk apa pun tidak dapat dibenarkan secara hukum maupun adat," bunyi salah satu poin dalam pernyataan sikap tersebut.
Forum menyatakan telah menerima informasi bahwa pelaku telah diamankan oleh pihak kepolisian dan kini tengah dalam proses penyidikan di bawah penanganan Polres Sikka.
Berikut lima poin sikap yang disampaikan Forum Lio Bersatu Kabupaten Sikka:
1. Mengecam Keras Tindakan Kekerasan yang mengakibatkan kematian Yosef Seda.
2. Meminta Kapolres Sikka dan jajaran aparat penegak hukum untuk mengusut
tuntas kasus ini secara transparan, objektif, dan profesional.
3. Mengimbau Masyarakat Menjaga Kondusifitas, serta mencegah potensi konflik horizontal antaretnis, khususnya antara warga asal Lio dan Sabu.
4. Mengawal Proses Hukum, dengan membentuk tim advokasi hukum dari Forum Lio Bersatu Kabupaten Sikka untuk memastikan jalannya proses penyidikan hingga persidangan tanpa intervensi.
5. Mendukung penyelesaian secara adat, melalui dialog Damai yang melibatkan Tokoh Adat, masyarakat dan Pemerintah.
“Kami mengajak seluruh masyarakat, terutama saudara-saudara dari etnis Lio dan Sabu, serta Etnis manapun untuk tetap menahan diri dan menjaga persaudaraan. Mari kita percayakan penyelesaian kasus ini kepada hukum yang berlaku, tanpa kekerasan,” tegas Ketua Forum, Yulius Herta.
Forum juga mengajak pemerintah daerah, tokoh agama, dan semua pihak untuk bersama-sama menciptakan ruang penyembuhan dan keadilan, baik melalui jalur hukum maupun pendekatan budaya yang bermartabat.
✏️: Albert Cakramento
