![]() |
Karang Taruna Nibong wakili Indonesia di APCC Timor Leste, tampilkan tarian Toja Bobu warisan budaya Sikka yang hampir punah. |
Maumere, NTT, 26 Juni 2025—Bendera Merah Putih siap berkibar di atas panggung sejarah Asia. Sebanyak 13 pemuda dan pemudi dari Karang Taruna Nibong, Kabupaten Sikka, NTT, resmi diberangkatkan menuju Asian Portuguese Community Conference (APCC) di Timor Leste. Mereka akan mewakili Indonesia dalam perhelatan budaya lintas negara yang mempertemukan komunitas-komunitas Asia dengan jejak warisan Portugis.
Delegasi ini tak hanya membawa semangat muda, tetapi juga pusaka budaya Sikka: Tarian Toja Bobu. Sebuah tarian yang nyaris punah, kini dibangkitkan kembali dan dipersembahkan untuk dunia.
Dengan penuh haru, Wakil Ketua DPRD Sikka, Herlindis da Rato, hadir langsung di Bandara Frans Seda pada Kamis pagi (26/6) untuk melepas keberangkatan mereka.
“Ini bukan perjalanan biasa. Ini misi budaya. Fraksi Perindo bangga dan mendukung penuh! Kalian bukan hanya membawa nama Nibong, bukan hanya membawa nama Sikka—kalian membawa MERAH PUTIH,” tegas Herlindis, politisi perempuan tangguh dari Dapil Sikka 2 yang telah dua periode menjabat.
Ia juga menegaskan komitmennya untuk mendorong pengembangan budaya Sikka ke tingkat kebijakan. Pokok-pokok pikiran (Pokir) DPRD akan diarahkan untuk mendukung pelestarian budaya lokal, termasuk menjadikan Festival Budaya Kabupaten Sikka sebagai agenda resmi tahunan.
Toja Bobu: Tarian dari Jejak Portugis yang Kembali Menari
Tarian Toja Bobu adalah warisan budaya yang menyimpan narasi masa kolonial: kisah seorang putri bangsawan (prinseja) yang diperebutkan oleh 13 pemuda dari berbagai latar belakang. Tarian ini pernah menjadi bagian dari perayaan Natal Kedua di Kampung Sikka setiap 26 Desember, namun kemudian hilang dari praktik budaya masyarakat.
“Kami bukan hanya menari, kami sedang menghidupkan kembali ruh budaya yang ditinggalkan,” ujar Honorarius Quintus Ebang, Ketua Karang Taruna Nibong.
Pada tahun 2022, Karang Taruna Nibong menghidupkan kembali tarian ini dalam Festival Natar Sikka, dan kini Toja Bobu melangkah lebih jauh—menembus batas negara, menuju panggung internasional.
APCC: Merayakan Luka dan Warisan di Tengah Keberagaman
Asian Portuguese Community Conference (APCC) adalah forum budaya yang mempertemukan negara-negara Asia dengan sejarah kolonial Portugis. Tahun ini, Indonesia hanya mengirim dua delegasi budaya: Karang Taruna Nibong dari Sikka dan Komunitas Keroncong Tugu dari Jakarta.
Kehadiran Karang Taruna Nibong dalam forum ini bukan hanya soal kesenian, tetapi juga representasi sejarah dan jati diri.
“Ini kesempatan langka. Kami ingin dunia tahu: Sikka punya warisan, Sikka punya cerita, dan kami—anak-anak muda—akan bercerita lewat tarian,” tegas Honorarius.
Ibu Budaya dari Gedung Dewan
Lebih dari simbolik, Herlindis da Rato menyebut Toja Bobu sebagai pintu masuk kebangkitan budaya Sikka. Ia berjanji akan mengawal secara langsung kerja sama lintas OPD, termasuk Dinas Pariwisata, agar Toja Bobu menjadi bagian dari kalender resmi budaya daerah.
“Ini bukan proyek sesaat. Ini adalah gerakan kebangkitan budaya. Kita harus rawat semangat ini. Saya pastikan Toja Bobu akan mendapat tempat yang layak di kalender budaya Kabupaten Sikka,” ujarnya.
Merah Putih Menari dari Timur
Keberangkatan 13 pemuda ini lebih dari perjalanan seni. Ini adalah pernyataan identitas, sebuah penegasan bahwa Indonesia yang beragam tak akan pernah kehilangan akarnya. Dan dari timur, Sikka mempersembahkan tarian yang pernah terkubur, kini hidup kembali untuk dunia.
“Kami bangga. Kami tak akan hanya menari. Kami akan bercerita. Dan dunia akan mendengar,” tutup Honorarius dengan mata berkaca-kaca.
Selamat menari, pemuda Sikka. Langkahkan kaki kalian dengan penuh kebanggaan—Merah Putih sedang menari di atas jejak sejarah yang tak pernah padam.
✏️: Albert Cakramento