![]() |
Christian Widodo bangun taman dari efisiensi anggaran, tanpa beli mobil dinas, bukti kepemimpinan merakyat di Kota Kupang. (📷: news-daring.com) |
Kota Kupang,NTT, 21 Juni 2025 — Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, tampil dengan gaya kepemimpinan yang membumi dan penuh kesadaran akan esensi pembangunan kota. Dalam sambutannya pada acara Sunday Market Buat Orang Kupang yang digelar di Taman Nostalgia, Christian menegaskan bahwa membangun sebuah kota tidak cukup hanya dengan infrastruktur mewah, tetapi juga harus menyentuh langsung kebutuhan dan kenyamanan warganya.
“Inilah yang kami berdua selalu bilang. Membangun sebuah kota ini bukan hanya membangun gedung-gedung tinggi, menghadirkan jalan-jalan yang mewah, kantor-kantor yang bagus. Bukan hanya itu. Membangun sebuah kota juga berarti menghadirkan udara pagi yang sejuk, taman-taman yang indah, aman dan bersih seperti ini,” ujar Christian dengan penuh keyakinan.
Ia menyebut taman sebagai simbol keberpihakan kepada rakyat. Taman Nostalgia, yang kini ditata ulang, disebutnya sebagai ruang publik yang memiliki nilai strategis dalam memperkuat interaksi sosial, ruang berkumpul keluarga, tempat bermain anak, hingga simbol pengingat masa lalu dan harapan masa depan masyarakat Kota Kupang.
“Esensi membangun sebuah kota adalah menghadirkan ruang publik seperti ini, untuk kita berkumpul, menghadirkan pendidikan yang baik, kesehatan yang baik, warga yang bertemu satu sama lain di ruang-ruang terbuka,” lanjutnya.
Dalam sambutannya, Christian juga mengungkap bahwa pembangunan taman ini bukan berasal dari proyek besar dengan anggaran fantastis, melainkan dari hasil penghematan. Sejak dirinya dan Wakil Wali Kota Serena Francis dilantik pada Februari 2025, mereka sepakat untuk tidak mengadakan mobil dinas baru, bahkan memotong anggaran perjalanan dinas hingga 50 persen.
“Anggaran sudah diketuk satu tahun sebelumnya. Kami masuk dan lihat, aduh, belum ada ruang untuk taman. Jadi kami berdua melakukan penghematan. Mobil dinas kami nilai masih bagus, sayang kalau ganti. Jadi kami hemat, dan uang itu kami dorong untuk taman seperti ini,” jelas Christian.
Tak hanya dari eksekutif, dukungan juga datang dari legislatif. Ketua dan Wakil Ketua DPRD serta OPD pun turut sepakat tidak mengganti kendaraan dinas baru demi menyisihkan anggaran untuk kepentingan warga.
Malam itu, antusiasme warga menyambut Sunday Market begitu tinggi. Christian bahkan membacakan beberapa komentar kocak dari warganet yang mengungkap betapa Taman Nostalgia kini lebih terang dan indah dibanding masa lalu.
“Ada yang bilang, ‘Dulu beta pacaran di sini, lampu taman masih redup. Sekarang lampunya seterang hubungan yang dulu suredup,’” katanya disambut tawa warga.
Namun, Christian juga menegaskan pentingnya partisipasi masyarakat dalam menjaga ruang publik tersebut.
“Tempat sampah sudah kita jejer dari ujung ke ujung. Kami minta tambah 10 tempat sampah lagi. Tapi tanpa kesadaran warga, semua ini sia-sia. Taman ini dari kita, oleh kita, untuk kita sendiri,” tegasnya.
Ia menutup sambutan dengan pesan mendalam: “Biarkan taman ini menjadi saksi bisu kerja keras saya dan Kakak Wakil, saksi bisu dari niat kita bersama membangun Kota Kupang. Taman Nostalgia adalah simbol Kupang, Kota Kasih yang penuh nostalgia.”
✏️: kl