Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Wagub Johni Asadoma: Fendy Bani dan Putri Ariani Buktikan Keterbatasan Tak Halangi Prestasi

Sabtu, 14 Juni 2025 | Juni 14, 2025 WIB Last Updated 2025-06-14T09:32:11Z

Wagub NTT Johni Asadoma puji semangat siswa SLBN Kupang dan kisah inspiratif Fendy Bani. Keterbatasan bukan penghalang meraih prestasi luar biasa. (📷; Ben Jusuf) 



Kupang, NTT, 14 Juni 2025 — Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma tampil berbeda dalam acara pelepasan siswa SLB Negeri Kota Kupang, Sabtu pagi. Sebelum memberi sambutan, ia menyumbangkan dua lagu: Indah Rencana-Mu Tuhan dan Flobamora Tanah Airku Yang Kucinta. Uniknya, ia diiringi langsung oleh Fendy Bani, seorang siswa SLB yang memainkan keyboard dengan penuh kepiawaian, meski memiliki keterbatasan fisik.


Kehadiran Johni bukan sekadar seremonial. Ia datang membawa semangat dan dorongan moral bagi para siswa, guru, dan orang tua. “Hari ini adalah momen luar biasa. Anak-anak kita lulus dari kelas VI, IX, dan XII. Ini perjuangan bersama yang patut diapresiasi,” ujar Johni dalam sambutannya di halaman sekolah yang terletak di Jl. Timor Raya, Kelapa Lima, Kota Kupang.


Wagub Johni menyampaikan bahwa keterbatasan bukanlah hambatan dalam meraih cita-cita. Ia menunjuk Fendy Bani sebagai contoh nyata. “Saya sendiri punya fisik lengkap, tapi tidak bisa bermain keyboard. Tapi Fendy, dengan segala keterbatasannya, tampil luar biasa. Karena apa? Karena semangat, tekad, dan latihan yang tidak putus,” ujarnya di hadapan hadirin yang terdiri dari para guru, orang tua, dan pejabat pendidikan.


Lebih jauh, Johni menyebut beberapa tokoh dunia seperti Putri Ariani, Andrea Bocelli, Stevie Wonder, dan Louis Braille yang sukses meski memiliki keterbatasan. Ia juga menyebut Presiden Amerika Franklin D. Roosevelt dan Presiden ke-4 RI, KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), sebagai contoh pemimpin besar yang punya kondisi khusus namun tetap berprestasi tinggi.


“Semua orang punya peluang untuk sukses, asalkan mau berjuang dan tidak menyerah. Tidak ada kesuksesan tanpa kerja keras,” tegasnya.


Ia pun menekankan kepada orang tua dan keluarga agar memberikan perhatian lebih pada anak-anak berkebutuhan khusus. “Mereka harus menjadi prioritas dan diberi ruang untuk berkembang. Jangan dikucilkan, tapi dirangkul dan dihargai,” tambahnya.


Selain seremoni pelepasan sembilan siswa dari tiga jenjang pendidikan, acara juga dimeriahkan dengan pentas seni oleh para siswa SLBN. Mereka membawakan lagu, tarian tradisional, pembacaan puisi braille, hingga fashion show dengan percaya diri dan semangat tinggi.


Acara pelepasan ini turut dihadiri oleh Kadis Pendidikan dan Kebudayaan NTT, Ambrosius Kodo; Kabid Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Yan Laka; Korwas Kota Kupang, Ulfianty Toelle; Pengawas Binaan SLB se-Kota Kupang, Ambrosia Mimu; Kepala SLBN Kota Kupang, Murjyah; serta para guru dan orang tua.


Di akhir kegiatan, Johni Asadoma menyempatkan diri mengunjungi pameran hasil karya siswa. Ia terlihat kagum saat melihat kerajinan tangan dan lukisan yang dihasilkan para siswa. “Anak-anak ini bukan beban, tapi berkat bagi kita semua. Kita harus terus dukung mereka untuk berkembang,” tutup Johni.

✏️: Mira Lenggoe/Alex Raditia/kl