![]() |
Wali Kota Kupang hadiri peletakan batu pertama renovasi Masjid Al-Mutaqqin, simbol toleransi dan komitmen pemerintah dukung rumah ibadah. (📸 : Jacky Mure) |
Kota Kupang,NTT, 21 Juni 2025 — Semangat toleransi dan kebersamaan mewarnai pelataran Masjid Al-Mutaqqin, Kelurahan Oesapa Barat, Kota Kupang, saat digelar peletakan batu pertama renovasi masjid tersebut, Sabtu pagi. Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, hadir langsung dalam prosesi tersebut dan menyampaikan pesan kuat tentang makna pembangunan yang melampaui sekadar bangunan fisik.
“Renovasi rumah ibadah bukan sekadar memperbaiki bangunan fisik, tetapi juga merawat harapan, memperkuat nilai-nilai keimanan, dan menumbuhkan rasa persaudaraan di tengah masyarakat,” ujar Wali Kota dalam sambutannya.
Menurutnya, kehadiran masjid yang berdampingan langsung dengan Gereja HKBP menjadi contoh konkret wajah toleransi Kota Kupang yang layak dijaga dan dibanggakan. Ia menekankan bahwa pembangunan kota tidak semata-mata tentang beton dan aspal, melainkan juga tentang kualitas hidup, harmoni sosial, dan nilai-nilai kemanusiaan.
“Membangun kota bukan hanya soal gedung tinggi atau jalan lebar, tetapi menghadirkan udara pagi yang sejuk, pendidikan yang baik, dan pemimpin yang saling menghormati. Kota ini bukan sekadar warisan leluhur, tetapi pinjaman dari anak cucu kita,” tuturnya.
Wali Kota juga menyinggung capaian Kota Kupang yang berhasil menempati peringkat ke-9 dalam Indeks Kota Toleran (IKT) 2024 versi SETARA Institute. Prestasi ini, katanya, menjadi tanggung jawab bersama untuk terus dijaga dan ditingkatkan.
“Perbedaan bukanlah halangan, melainkan kekuatan dan kekayaan bagi kita semua di Kota Kupang,” tambahnya penuh semangat.
Ia menyampaikan bahwa Pemerintah Kota Kupang telah mengalokasikan dana bantuan sebesar Rp100 juta untuk renovasi masjid, yang akan direalisasikan pada anggaran tahun 2026. Dukungan ini merupakan bentuk nyata perhatian pemerintah terhadap kebutuhan umat beragama di kota ini.
Masjid Al-Mutaqqin yang berdiri sejak 26 Desember 1997 kini menjalani renovasi besar karena keterbatasan kapasitas dan kerusakan struktural, termasuk retaknya beberapa tiang penyangga. Dengan lahan yang terbatas, pembangunan akan diarahkan menjadi dua lantai agar mampu menampung lebih banyak jamaah.
“Jika ingin cepat, pergilah sendiri. Tapi jika ingin jauh, mari kita berjalan bersama,” pungkas Wali Kota mengutip pepatah inspiratif.
Suasana penuh kehangatan menyambut kehadiran Wali Kota dalam kegiatan tersebut. Ia disambut langsung oleh Imam Masjid Al-Mutaqqin Ust. Khairul A. Wandan, Ketua Pembina Yayasan Drs. H. Abdul Kadir Goro, Ketua Pengawas Drs. H. Lagani Djou, Ketua Yayasan H. Muhammad Ukkas, S.Pi., M.Si., serta Ketua Panitia Pembangunan H. Anwar Thalib dan para jamaah.
✍🏼 : Tamar Ndapatady