Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Dari Penjual Jagung, Tukang Ojek hingga Beasiswa Jerman: Tiga Anak SMAK Frateran Maumere Buktikan Prestasi Tanpa Batas

Senin, 25 Agustus 2025 | Agustus 25, 2025 WIB Last Updated 2025-08-25T06:34:04Z

 

Tiga siswa SMAK Frateran Maumere, anak dari penjual jagung, tukang ojek, hingga penerima beasiswa ke Jerman, membuktikan bahwa keterbatasan ekonomi bukan halangan untuk meraih prestasi nasional dan internasional.


Maumere,NTT, 25 Agustus 2025—Dari penjual jagung, tukang ojek hingga beasiswa Jerman, tiga siswa SMAK Frateran Maumere membuktikan prestasi tanpa batas. Mereka adalah Paulus Gregorius Afrisal, Clarisa, dan Yora Leyn. Ketiganya menjadi inspirasi bahwa keterbatasan ekonomi bukan penghalang untuk berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.


Afrisal baru saja meraih beasiswa penuh 100%, yang menjadi kebanggaan besar bagi sekolah dan masyarakat Sikka. Kepala SMAK Frateran Maumere, Fr. Maria Oswald, BHK, menegaskan bahwa pencapaian ini adalah bukti nyata kerja keras siswa.


“Afrisal adalah bukti nyata bahwa kerja keras dan semangat pantang menyerah tidak pernah sia-sia. Beasiswa 100% ini bukan hanya penghargaan pribadi untuknya, tetapi juga kebanggaan bagi sekolah dan seluruh masyarakat Sikka,” ujar Fr. Oswald.

 

Lebih jauh, ia menekankan bahwa SMAK Frateran Maumere bukan sekolah eksklusif untuk anak-anak dari keluarga mampu.“Contohnya, Afrisal adalah anak dari penjual jagung bakar. Ada juga Clarisa, siswi berprestasi lainnya, yang ayahnya tukang ojek dan ibunya tukang cuci. Jadi jelas, kesempatan untuk berprestasi tidak ditentukan dari latar belakang ekonomi, melainkan dari tekad dan usaha anak-anak itu sendiri,” tambahnya.


Afrisal sendiri mengaku sangat bersyukur.“Beasiswa ini meringankan beban orang tua saya dan memotivasi saya untuk terus berprestasi. Harapan saya, teman-teman lain jangan takut bermimpi besar, karena usaha tidak akan mengkhianati hasil,” kata Afrisal.


Sementara itu, Clarisa juga memberikan apresiasi kepada sekolah dan pihak-pihak yang telah mendukungnya.“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung kami. Walaupun berasal dari keluarga sederhana, sekolah ini memberikan kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang. Itu yang membuat saya terus bersemangat,” ungkap Clarisa.


Deretan prestasi siswa Frateran semakin lengkap dengan pencapaian Yora Leyn yang menjadi tamu dalam Podcast MATA SIKKA. Yora adalah penerima beasiswa JUKU ke Jerman melalui program internasional PASCH.


“Saya bangga bisa membawa nama sekolah dan Kabupaten Sikka di level internasional. Program PASCH ini membuka wawasan saya, bahwa peluang untuk belajar ke luar negeri juga bisa diraih oleh anak-anak dari daerah,” ungkap Yora.

 

Fr. Oswald menutup dengan pesan bahwa sekolahnya terbuka untuk semua kalangan.
“Setiap anak punya kesempatan yang sama untuk sukses. Prestasi mereka adalah api penyemangat bagi seluruh siswa dan masyarakat Sikka,” tegasnya.

✒️: Albert Cakramento