Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Target 60% Cabang Aktif, LPCRPM Muhammadiyah Konsolidasi se-Nusa Tenggara & Bali di Kupang

Senin, 11 Agustus 2025 | Agustus 11, 2025 WIB Last Updated 2025-08-11T14:58:03Z

 

LPCRPM Muhammadiyah menargetkan 60% cabang aktif melalui konsolidasi se-Nusa Tenggara dan Bali di Kupang. Kegiatan ini membahas penguatan cabang, ranting, dan masjid demi memperluas manfaat bagi umat.


Kota KupangLembaga Pengembangan Cabang, Ranting, dan Pembinaan Masjid (LPCRPM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah menggelar Regional Meeting se-Nusa Tenggara dan Bali di Kupang, Senin (11/08/2025), untuk memperkuat jaringan organisasi di tingkat cabang, ranting, dan masjid. Acara ini menargetkan capaian 60% cabang aktif sesuai standar nasional.


Pertemuan yang berlangsung di Hotel Swiss-Belcourt Kupang ini digelar selama tiga hari, 11–13 Agustus 2025, dan akan ditutup di Desa Teliu, Kecamatan Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).


Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang sekaligus Ketua LPCPRM PWM NTT, Prof. Dr. Zainur Wula, S.Pd., M.Si, menyampaikan dukungan penuh terhadap agenda ini.

 

“Kita saling berkoordinasi dan membantu dalam pengembangan dakwah, baik di bidang pendidikan, kesehatan, maupun kegiatan sosial, demi kemaslahatan umat dan tercapainya rahmatan lil ‘alamin,” ujarnya.


Ketua PWM NTT, Muksin, S.Ag., MH, memaparkan bahwa Muhammadiyah di NTT memiliki 19 Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM), minus tiga kabupaten: Sabu Raijua, Rote Ndao, dan Kupang. Jumlah PCM saat ini tercatat 96 cabang, namun jumlah PRM masih terbatas.

 

“Kegiatan ini diharapkan memotivasi pimpinan cabang membentuk ranting baru. Syarat cabang minimal tiga ranting, sehingga target anggota dan sebaran cabang semakin luas untuk memberi manfaat bagi seluruh masyarakat,” jelasnya.


Ketua LPCRPM PP Muhammadiyah, H. M. Jamaluddin Ahmad, S.Psi., Psikolog, menegaskan pentingnya penguatan struktur di tingkat bawah.


“Semakin banyak cabang dan ranting hidup, semakin luas kebaikan yang kita tebarkan. Rantai kekuatan Muhammadiyah ada di cabang, ranting, dan masjid,” tegasnya.


Jamaluddin juga menyoroti upaya modernisasi organisasi.“Besok kita mulai digitalisasi organisasi. Semua data diisi secara sistematis, karena Muhammadiyah harus bergerak berbasis data agar tepat sasaran,” tambahnya.


Menurutnya, standar nasional cabang adalah 60% dari jumlah kecamatan, sementara saat ini baru mencapai 57%. Target ranting adalah 40% dari jumlah kelurahan, namun capaian masih di angka 20%.“Kita masih bekerja keras menambah cabang dan ranting, terutama di Indonesia Timur,” ujarnya.


Selain konsolidasi struktur, Muhammadiyah juga meneguhkan ideologi kader.“Penguatan ideologi dimulai dari pimpinan, pengurus, hingga anggota. Semakin banyak cabang dan ranting aktif, semakin kuat ideologi Muhammadiyah,” pungkas Jamaluddin.

✒️: Fathur/kl