Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Endang Hastuty Bunga: Kompol Cosmas Jangan Dipecat, Itu Kecelakaan dalam Tugas

Sabtu, 06 September 2025 | September 06, 2025 WIB Last Updated 2025-09-06T03:52:17Z
Aktivis perempuan dan anak Bali, Endang Hastuty Bunga, menolak pemecatan tidak hormat (PTDH) terhadap Kompol Cosmas. Ia menilai insiden tewasnya pengemudi ojek online sebagai kecelakaan dalam tugas, bukan kesengajaan.


Denpasar, 6 September 2025 — Aktivis perempuan dan anak Bali yang juga Ketua Tunas Himpunan Advokat Muda Indonesia (DPD Bali), Endang Hastuty Bunga, S.H., angkat suara soal kasus yang menimpa Kompol Cosmas. Ia menolak keputusan Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) yang dijatuhkan lewat sidang kode etik Polri, dan menyebut insiden tersebut sebagai kecelakaan murni, bukan kesengajaan.


Kasus ini berawal dari pengamanan aksi demonstrasi di Jakarta yang menewaskan seorang pengemudi ojek online, Affan Kurniawan. Menurut Endang, peristiwa itu tidak lebih dari musibah yang bisa menimpa siapa pun aparat yang sedang menjalankan tugas negara.


“Kami meminta Kapolri menilai kasus ini dengan bijaksana. Insiden yang menimpa Kompol Cosmas adalah kecelakaan dalam tugas, bukan kesengajaan. Tidak adil bila loyalitas dan pengabdian panjang beliau dihapus dengan stigma pemecatan,” tegas Endang.


Endang menekankan bahwa jejak pengabdian Kompol Cosmas selama bertugas tidak bisa diabaikan. Sebagai anggota Brimob, ia kerap ditugaskan di daerah konflik, tetap setia pada sumpah Bhayangkara, dan konsisten menjaga NKRI.


“Dedikasi dan loyalitas Kompol Cosmas kepada negara sudah terbukti. Ia layak dipulihkan sebagai Brimob sejati, bukan dipecat dengan tidak hormat,” tambahnya.


Endang juga menyampaikan harapannya langsung kepada Presiden Prabowo Subianto agar memberi perhatian serius terhadap kasus ini.


 “Kami percaya Presiden bisa turun tangan membantu agar keadilan ditegakkan, bukan hanya bagi korban, tetapi juga bagi aparat yang berkorban untuk bangsa,” ujarnya.


Meski berpihak pada Cosmas, Endang tidak menutup mata terhadap duka keluarga Affan Kurniawan. Ia menyampaikan belasungkawa mendalam, sembari mengajak semua pihak menilai kasus ini secara adil dan proporsional.


Ia pun melontarkan pertanyaan tajam kepada institusi Polri: “Apakah setiap kesalahan yang tidak disengaja harus berujung pada pemecatan tidak hormat? Bagaimana dengan tanggung jawab pimpinan yang memberi perintah, sementara anggota tidak punya pilihan selain menjalankan?”


Endang menutup pernyataannya dengan penegasan bahwa keadilan harus berlaku seimbang: bukan hanya bagi korban, tetapi juga untuk aparat yang setia mengabdi dan mempertaruhkan nyawa demi bangsa dan negara.