Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

IPF NTT Pertanyakan Urgensi Reteat ASN di Unhan Atambua, Anggaran Rp1 M Dinilai Mubazir

Senin, 22 September 2025 | September 22, 2025 WIB Last Updated 2025-09-22T14:41:18Z

 

IPF NTT kritik Pemprov soal anggaran Rp1 M untuk retreat ASN di Unhan Atambua. Dinilai mubazir dan tidak menyentuh kebutuhan publik.


Kupang,NTT – Ikatan Pemuda Flobamora (IPF) NTT menyoroti penggunaan APBD sebesar Rp1 miliar untuk kegiatan retreat Aparatur Sipil Negara (ASN) di Universitas Pertahanan (Unhan) Atambua.


Wakil Ketua IPF NTT, Jarot Natun, mempertanyakan urgensi kegiatan tersebut di tengah keterbatasan keuangan daerah. Menurutnya, pemerintah provinsi seharusnya mengarahkan program kerja pada sektor prioritas yang langsung menyentuh masyarakat.


“Retreat ASN Pemprov NTT menggunakan APBD Rp1 miliar. Urgensinya apa? Kalau anggaran sebesar itu dibuatkan fasilitas publik seperti cek dam, sumur bor, perumahan rakyat, atau perbaikan sekolah, tentu jauh lebih bermanfaat,” tegas Jarot Natun, Senin (22/9).

 

IPF menilai, kondisi pencapaian APBD NTT yang masih jauh dari target seharusnya menjadi pertimbangan utama dalam menentukan arah kebijakan anggaran. Dengan begitu, setiap rupiah dapat dialokasikan pada program yang berdaya guna tinggi bagi masyarakat luas.


Menurut Jarot, retreat ASN bisa saja penting untuk peningkatan kapasitas birokrasi, namun harus ditempatkan dalam skala prioritas yang proporsional. Jika masyarakat masih menghadapi persoalan air bersih, sekolah rusak, dan perumahan rakyat terbengkalai, maka pengeluaran miliaran rupiah untuk retreat bukanlah langkah bijak.


IPF NTT juga mendorong Pemprov agar lebih transparan dalam penyusunan anggaran. Publik perlu mengetahui manfaat langsung dari setiap program yang didanai APBD, agar tidak menimbulkan kesan pemborosan.


IPF berharap Pemprov NTT lebih selektif dalam menggunakan APBD agar benar-benar menjawab kebutuhan rakyat, bukan sekadar membiayai kegiatan seremonial. Karena pada akhirnya, ukuran keberhasilan pemerintah bukanlah seberapa megah kegiatan digelar, melainkan seberapa nyata dampaknya bagi kesejahteraan masyarakat.

✒️: kl