Kota Kupang, NTT– Pemerintah Kota Kupang melalui Dinas Kesehatan berkolaborasi dengan Tim Penggerak PKK Kota Kupang melaksanakan Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) bagi anak balita gizi kurang. Kegiatan ini berlangsung di Kantor Camat Kota Lama, Selasa (3/9) pagi, dan dihadiri langsung oleh Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo, bersama Ketua Tim Penggerak PKK Kota Kupang, dr. Widya Cahya.
Sebanyak 250 balita menjadi sasaran program PMT, dengan distribusi awal kepada 20 balita di Kecamatan Kota Lama. Bantuan yang diserahkan berupa susu formula SGM 1 Plus 900 gram, kacang hijau 1 kilogram, dan 1 rak telur ayam, diperuntukkan khusus bagi balita usia 1-3 tahun yang teridentifikasi gizi kurang.
Dalam sambutannya, Wali Kota Kupang menegaskan bahwa PMT tidak hanya sebatas penyaluran bantuan makanan, tetapi juga wujud nyata pemerintah hadir melayani masyarakat.
“Anak-anak ini adalah masa depan kita. Kalau sejak kecil mereka tumbuh sehat, kuat, dan bergizi baik, kelak di sekolah mereka bisa lebih berprestasi, memiliki konsentrasi tinggi, daya ingat yang kuat, dan jarang sakit. Itu sebabnya pemerintah hadir bukan sekadar memberi bantuan, tetapi juga berbagi kasih sayang dan memastikan generasi penerus kita tumbuh cerdas dan berkualitas,” ungkap Wali Kota.
Wali Kota juga menyampaikan bahwa Pemkot Kupang kini bertransformasi menjadi pemerintah yang melayani, salah satunya dengan Dana Pengaman Kesehatan di RSUD S.K. Lerik, yang menjamin pelayanan gawat darurat bagi warga meskipun belum terdaftar atau menunggak iuran BPJS.“Tidak boleh ada nyawa yang hilang hanya karena masalah administrasi,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua TP PKK Kota Kupang, dr. Widya Cahya, menjelaskan bahwa pendataan balita gizi kurang dilakukan langsung oleh puskesmas. Bantuan berupa susu juga akan disalurkan melalui puskesmas agar tepat sasaran dan dapat dimonitoring secara berkala.
“Target kita 250 balita tersebar di seluruh kecamatan di Kota Kupang. Program ini diharapkan dapat mencegah stunting, yang merupakan kondisi kekurangan gizi kronis dan berdampak jangka panjang pada tumbuh kembang anak,” jelas dr. Widya.
PKK Kota Kupang juga akan menurunkan tim ke 367 posyandu untuk melakukan pendataan sarana dan prasarana kesehatan. Hasil pendataan tersebut akan menjadi dasar kerja sama dengan Dinas Kesehatan agar posyandu dilengkapi peralatan baru, sekaligus mendorong pengembangan Posyandu Terpadu dengan 6 Standar Pelayanan Minimal (SPM).
Kegiatan PMT ini dilaksanakan melalui tiga mekanisme: pendataan balita gizi kurang, distribusi bantuan makanan tambahan, dan edukasi gizi kepada orang tua balita oleh tenaga kesehatan.
Dengan program ini, Pemerintah Kota Kupang menegaskan komitmennya menekan angka gizi kurang dan stunting melalui kolaborasi pemerintah, tenaga kesehatan, PKK, dan masyarakat. Tujuannya jelas: mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan berkualitas demi masa depan Kota Kasih yang maju, mandiri, sejahtera, dan berkelanjutan.
✍🏼: Maria Yovita
📸: Tonny Ga