Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

P3K Tahap 2 Bermasalah, Wali Kota Kupang Dampingi Honorer Perjuangkan Keadilan

Selasa, 23 September 2025 | September 23, 2025 WIB Last Updated 2025-09-23T03:34:56Z

 

P3K tahap 2 bermasalah, Wali Kota Kupang dr. Christian Widodo dampingi 146 honorer TMS perjuangkan keadilan hingga ke pemerintah pusat. (📸 : Eman Hala) 


Kota Kupang,NTT – Persoalan seleksi P3K tahap 2 yang dinilai merugikan ratusan tenaga honorer kependidikan di Kota Kupang mendapat perhatian serius dari Wali Kota Kupang, dr. Christian Widodo. Dalam pertemuan penuh kekeluargaan di halaman Rumah Jabatan Wali Kota, Senin (22/9) sore, ia menegaskan komitmennya untuk mendampingi para honorer memperjuangkan keadilan hingga ke pemerintah pusat.


“Saya ada bersama Bapak dan Ibu. Kita sama-sama berjuang. Jangan salah paham, saya bukan di pihak yang berseberangan. Kita ini satu keluarga, dan yang kita hadapi adalah aturan baru yang keluar. Itu yang harus sama-sama kita perjuangkan,” ujar Wali Kota disambut tepuk tangan para tenaga honorer.


Dalam kesempatan itu, Wali Kota didampingi Asisten Administrasi Umum, Kepala BKPPD, dan Kabid Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. Ia bahkan rela duduk bersama di lantai, mendengar satu per satu keluhan para honorer. Menurutnya, persoalan ini bukan sekadar teknis administrasi, melainkan soal keadilan dan penghargaan bagi mereka yang telah lama mengabdi di dunia pendidikan.


Sebagai bentuk keseriusan, Wali Kota memerintahkan jajarannya segera menyiapkan surat resmi yang ditandatangani langsung olehnya. Surat itu berisi permohonan khusus kepada pemerintah pusat agar meninjau kembali nasib 146 tenaga honorer kependidikan yang dinyatakan tidak memenuhi syarat (TMS) akibat kendala teknis pendaftaran.


“Besok surat itu harus sudah ada. Semua nama dimasukkan, baik yang terdata di BKN maupun yang belum. Saya tanda tangan, dan koordinator bisa pegang salinannya. Jadi jelas bahwa kita berjuang bersama,” tegasnya.


Koordinator tenaga honorer, Gusti, mengapresiasi keterbukaan dan sikap Wali Kota. Menurutnya, langkah ini memberi harapan besar bagi 146 tenaga kependidikan yang selama bertahun-tahun mengabdi, namun kini terancam tidak terakomodir dalam seleksi P3K tahap 2.

✍🏼 : Ansel Ladjar