![]() |
GMIT PNIEL Sikumana ikut meriahkan lomba paduan suara Kaum Bapak Klasis Kupang Timur di GMIT Kaisarea BTN Kolhua. Musik gerejawi kembali bergema. (📸: news-daring.com) |
Kota Kupang,NTT — Semangat pelayanan bergema dalam lomba paduan suara Kaum Bapak se-Klasis Kota Kupang Timur dan sekitarnya yang digelar di GMIT Kaisarea BTN Kolhua, Selasa (23/9). Salah satu peserta yang tampil penuh persiapan dan dedikasi adalah Unit Pembantu Pelaksana (UPP) Kaum Bapak GMIT PNIEL Sikumana Kupang.
Ketua UPP Kaum Bapak GMIT Pniel Sikumana, Yohanis Pandie, S.Pi, menyampaikan bahwa keikutsertaan mereka kali ini lahir dari kerja sama dan dukungan penuh Majelis Jemaat Harian (MJH).
“Awalnya lomba ini tidak ada dalam program kerja kami, sehingga tidak ada anggaran khusus. Namun MJH memberi dukungan dengan melakukan perubahan anggaran untuk kegiatan lomba kaum Bapak sebesar 12 juta, lelang lagu 5 juta dan sumbangan lain-lain 3 juta , dengan total anggaran sebesar 20 juta, ” jelas Pandie.
Latihan berlangsung rutin tiga kali seminggu—Senin, Rabu, dan Jumat—selama kurang lebih tiga bulan. Selain latihan vokal, tim juga menjaga stamina dengan konsumsi sehat, seperti minum air jahe.
Menurut Pandie, perekrutan anggota menjadi tantangan tersendiri, namun program Sinode Gerakan Kaum Bapak Masuk Gereja (GKMG) memberi hasil positif. “Sekitar 70 persen anggota berasal dari kaum bapak muda. Ini luar biasa karena mereka berjalan bersama bapak-bapak senior, sehingga ada semangat regenerasi dalam pelayanan,” katanya.
Tim paduan suara GMIT Pniel Sikumana tampil dengan 23 anggota—20 di antaranya di panggung dan 3 sebagai cadangan. Mereka membawakan lagu wajib "Bila Hidup Menerpamu" dan lagu pilihan "Jangan Kuatir".
“Kami tidak mengejar juara semata. Yang terpenting, kami menyanyi dengan hati, mempersembahkan suara terbaik bagi Tuhan, dan tetap menjaga kebersamaan. Soal hasil, itu urusan juri,” tambah Pandie.
Sementara itu, Ketua Pengurus Kaum Bapak GMIT Pniel Sikumana, Nicolaas Josias Pello, menekankan bahwa lomba ini memberi makna lebih dari sekadar kompetisi.
“Lewat paduan suara, kami belajar disiplin, kebersamaan, dan melatih diri untuk terus setia dalam pelayanan. Yang kami persembahkan bukan hanya suara, tetapi iman dan kebersamaan,” ujarnya.
Ia juga menegaskan pentingnya regenerasi. “Kaum bapak muda harus terus dilibatkan agar tradisi paduan suara tidak hilang. Kita harus menjaga warisan musik gerejawi berbasis notasi yang sekarang mulai jarang dipakai. Vokal grup memang baik, tetapi paduan suara notasi adalah identitas kita,” kata Nicolaas.
Acara lomba di GMIT Kaisarea BTN Kolhua berlangsung penuh sukacita. Jemaat hadir memberi dukungan, sorak, dan tepuk tangan, membuat suasana semakin hangat. Keikutsertaan GMIT Pniel Sikumana memberi warna tersendiri, memperlihatkan bahwa kaum bapak tetap menjadi pilar penting dalam kehidupan bergereja.
Melalui paduan suara, mereka tidak hanya memuliakan Tuhan, tetapi juga mempererat persekutuan lintas generasi—muda dan senior—dalam satu harmoni iman.