Maumere,NTT, 4 September 2025 – Sr. Fransiska Imakulata SSpS bersama Komunitas Nian Tana Untuk Indonesia menyerahkan seruan kemanusiaan ke Forkopimda Kabupaten Sikka, menyikapi jatuhnya korban jiwa dalam aksi demonstrasi di tanah air. Seruan ini menegaskan pentingnya penghentian kekerasan, baik oleh aparat maupun massa aksi, serta mendorong penyelesaian konflik melalui dialog damai.
Dalam pernyataan sikap bersama, ditegaskan bahwa hilangnya satu nyawa dalam demonstrasi adalah luka mendalam bagi seluruh bangsa.
“Senjata, pentungan, dan batu hanya melahirkan luka baru dan dendam berkepanjangan. Yang dibutuhkan rakyat adalah dialog tulus, bukan ancaman,” demikian isi pernyataan tersebut.
Seruan yang memuat tujuh poin utama ini dibacakan langsung oleh Sr. Fransiska Imakulata SSpS, Pimpinan TRUK-F, lalu diserahkan resmi kepada Forkopimda Sikka.
Tujuh Poin Seruan Kemanusiaan
- Mengutuk segala bentuk kekerasan yang melanggar HAM.
- Mendesak pembentukan tim investigasi independen untuk mengusut pelanggaran HAM, pengrusakan fasilitas umum, penjarahan, dan dugaan impunitas.
- Mendorong dialog terbuka dan bermartabat antara pemerintah dan rakyat.
- Menuntut pemerintah pusat membekukan kenaikan gaji/tunjangan DPR RI, membuka transparansi anggaran, dan mengesahkan upah layak bagi pekerja, guru, tenaga kesehatan, buruh, hingga mitra ojek online.
- Mendesak Pemkab Sikka dan Forkopimda menegakkan hukum atas kasus korupsi, perdagangan orang, serta memberhentikan oknum DPRD yang terlibat kriminal.
- Mengingatkan aparat agar tidak represif, melainkan melindungi hak konstitusional rakyat dalam menyampaikan pendapat.
- Mengajak masyarakat bersatu menyebarkan pesan damai, menolak hoaks, ujaran kebencian, dan menjadikan perbedaan pendapat sebagai bagian dari demokrasi.
“Semoga momen pilu ini menjadi titik tolak untuk membangun bangsa yang lebih menghargai nyawa, lebih bijak dalam menyikapi perbedaan, dan lebih berani dalam membangun dialog,” tutup seruan itu.
Seruan kemanusiaan ini ditandatangani oleh berbagai elemen: TRUK F, JPIC SVD, JPIC SSpS, BEM IFTK, Yayasan Papah, Forsadika, Caritas KUM, DPD WKRI, Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, GRAB & MAXIM, Forum Pemuda Kangae, Perwakilan Perempuan, KPPI, Paguyuban Soundsistim Maumere (PSM), SBMI, dan sejumlah organisasi lainnya.
Aksi damai ini mencerminkan tekad masyarakat Sikka untuk menyuarakan keadilan, menolak kekerasan, serta menegakkan martabat kemanusiaan.
✒️: Albert Cakramento