Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Ironis! Atlet SKO Kelaparan, Hanya Diberi Tempe dan Ikan Jari Telunjuk Selama 2 Bulan

Jumat, 31 Oktober 2025 | Oktober 31, 2025 WIB Last Updated 2025-10-31T03:11:16Z

 

Atlet SKO kelaparan karena penyedia makan abaikan gizi. Kadis dan DPRD NTT beri respons tegas dan minta evaluasi pihak ketiga.


Kupang,NTT, 31 Oktober 2025 — Ironis! Atlet Sekolah Khusus Olahraga (SKO) selama dua bulan terakhir menderita kelaparan akibat buruknya pelayanan makan dari CV. Raja Perkasa Sejahtera, penyedia makan di SKO.


Setiap hari, menu yang disajikan hanya tempe, sambal, dan ikan kecil sebesar jari telunjuk. Kondisi ini membuat banyak siswa mengalami mual, lemas, dan sakit, karena standar gizi tidak diperhatikan. Lebih parah, makanan sering basi dan terlambat datang, membuat para atlet kehilangan tenaga untuk berlatih dengan baik.


Sumber internal menyebutkan bahwa menu yang disajikan tidak sesuai dengan Rencana Anggaran Biaya (RAB). Para siswa tak berani mengadu ke orang tua karena merasa tertekan dan diintervensi untuk diam. Akibatnya, berat badan para atlet menurun drastis, dan latihan pun terganggu.


Proyek penyediaan makan ini disebut-sebut bernilai miliaran rupiah, namun pelaksanaannya jauh dari kata layak. Publik menduga adanya praktik KKN, karena proyek tersebut dibekingi oleh oknum dalam Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) Provinsi NTT.


Para pemerhati olahraga menilai, kondisi ini sangat memprihatinkan. Makanan atlet semestinya memenuhi standar nutrisi tinggi agar mereka bisa berprestasi maksimal. Jika dibiarkan, kasus ini bisa menurunkan kualitas fisik dan mental para atlet muda yang sedang digembleng untuk masa depan olahraga daerah.


Tanggapan Kadis Pendidikan Provinsi NTT


Media ini telah meminta klarifikasi dari Kepala Dinas Pendidikan Provinsi NTT, Ambrosius Kodod. Ia membenarkan bahwa kejadian tersebut memang sempat terjadi beberapa minggu lalu. “Ade, ini kejadian su beberapa minggu lalu, dan be su panggil rekanan dan dong su perbaiki layanan,” ujarnya.


Ambrosius juga menegaskan bahwa pihaknya tidak menutup-nutupi persoalan ini dan sudah melakukan langkah pembenahan.


“Be sonde lindungi adik, hanya awal dia kerja ada hal-hal yang kurang, dan sudah dipanggil oleh PPK. Layanan su diperbaiki. Mungkin bisa konfirmasi ke sekolah juga,” tambahnya.


Ia pun memastikan akan tetap melakukan pengecekan langsung untuk memastikan layanan makan atlet benar-benar membaik. “Be cek dulu adik eee,” pungkasnya singkat.


Tanggapan DPRD NTT

Media ini juga meminta tanggapan dari Sekretaris Komisi V DPRD Provinsi NTT, Winston Rondo, melalui pesan WhatsApp. Ia menyampaikan bahwa sudah menerima informasi kasus ini sejak awal, dan menilai perlu ada evaluasi serius terhadap pihak ketiga maupun pihak sekolah.


“Sudah dapat info ini juga sebelumnya, dan saya kira ini warning keras untuk Dinas P&K agar segera dievaluasi serius pihak ketiga yang menyediakan makanan dan minum. Tidak boleh terjadi kalau atlet kita justru mendapatkan suplai makanan yang tidak layak,” tegas Winston.


Ia juga menyoroti manajemen sekolah yang dianggap lalai. “Saya minta Kepala Sekolah SKO juga dievaluasi, karena ini hal serius dan sering terjadi. Saya berharap ini tidak berulang lagi. Ganti saja itu pihak ketiga, dan pihak sekolah serta dinas bidang terkait harus evaluasi serius. Pastikan anak-anak kita mendapatkan makanan yang layak, dengan dukungan protein dan gizi yang tepat waktu dan sesuai harga,” ujarnya.


Winston menegaskan bahwa persoalan ini akan menjadi bahan evaluasi resmi Komisi V DPRD NTT. “Ini pasti akan jadi bahan evaluasi Komisi bagaimana nantinya. Terima kasih,” tutupnya.


 “Kasus ini menjadi tamparan keras bagi pengelola pendidikan olahraga: prestasi atlet tidak bisa tumbuh dari perut yang lapar.”


    Hingga berita ini tayang, belum ada tanggapan dari pihak sekolah.

    ✒️: kl