 |
| Program Ipnres 2025 fokus rehabilitasi irigasi tahap 3 di 14 lokasi NTT dengan anggaran Rp18 miliar. Target selesai 31 Desember 2025. |
Kupang,NTT,17 November 2025- Program Ipnres 2 Tahun 2025 menjadi salah satu langkah besar pemerintah dalam memperkuat ketahanan pangan di Nusa Tenggara Timur. Dalam program ini, pemerintah menggelontorkan anggaran Rp18 miliar untuk mempercepat pembangunan, meningkatkan, merehabilitasi, serta melakukan operasi dan pemeliharaan jaringan irigasi tahap 3 yang tersebar pada daerah kewenangan kabupaten.
Marthen Haning, PPK Irigasi dan Rawa 3, menjelaskan bahwa rehabilitasi tahap 3 mencakup 14 lokasi irigasi di 7 kabupaten di NTT. Daerah-daerah yang masuk daftar pengerjaan meliputi:
– Kabupaten Lembata (1 lokasi),
– Kabupaten Ende (1 lokasi),
– Kabupaten Rote Ndao (5 lokasi),
– Kabupaten Ngada (2 lokasi),
– Kabupaten TTU (3 lokasi),
– Kabupaten Kupang (1 lokasi),
– Kabupaten Sumba Barat Daya (1 lokasi),
Pekerjaan di 14 titik irigasi ini dikerjakan oleh PT Waskita Karya, dengan proses tender dimulai sejak Oktober dan target penyelesaian pada 31 Desember 2025. Marthen menegaskan bahwa secara kelembagaan, seluruh unit sudah bergerak cepat agar mobilisasi bisa berjalan tanpa hambatan, meskipun waktu yang diberikan cukup singkat.
“Walaupun mobilisasi waktunya singkat, dengan pergerakan semua jaringan kita optimalkan. Rincian setiap daerah, misalnya untuk Sumba Barat itu satu lokasi dengan kontrak sekitar 1,8, semuanya sudah siap untuk dikerjakan,” jelasnya.
Rehabilitasi irigasi ini diharapkan memperkuat suplai air bagi lahan pertanian, memaksimalkan musim tanam, serta mendukung peningkatan produksi pangan di masing-masing kabupaten. Program ini sekaligus menjadi bukti bahwa pemerintah terus mempercepat pembangunan infrastruktur dasar yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat.
Dengan alokasi Rp18 miliar untuk 14 lokasi, percepatan irigasi 2025 menjadi tonggak penting dalam penguatan sektor pertanian di NTT.
