Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Sampah Dua Bulan Dibiarkan, Pedagang Pasar Alok Tercekik Bau — DLH Bongkar Klaim Disprindag!

Senin, 17 November 2025 | November 17, 2025 WIB Last Updated 2025-11-17T07:45:30Z

 

Sampah dua bulan tak diangkut di Pasar Alok. Pedagang protes, Disprindag dan DLH saling bantah soal koordinasi. Kondisi makin memburuk.


Maumere, NTTSampah dua bulan tidak diangkut, bau menyengat, pembeli menjauh, dan instansi terkait saling lempar tanggung jawab. Itulah kenyataan pahit yang kini dialami para pedagang di Pasar Alok, Maumere. Mereka mengaku tercekik bau busuk, sementara pemerintah daerah justru mengeluarkan pernyataan berbeda satu sama lain.


Seorang pedagang, Bapa Ingca, dengan nada kesal menyampaikan protes keras. “Kami dua bulan hidup dengan bau sampah. Pembeli pun malas datang. Kami sudah lapor ke pengelola pasar dan Disprindag, tapi jawaban mereka hanya ‘mobil rusak’ tanpa solusi,” ungkapnya.


Pedagang lain pun membenarkan bahwa kondisi pasar makin tak layak. “Sampah makin menumpuk. Baunya luar biasa. Kami tidak bisa berjualan nyaman begini,” ujar seorang pedagang lainnya.


Disprindag Akui Sampah Menumpuk, Salahkan Armada Rusak


Media ini mencoba mengonfirmasi persoalan tersebut kepada Kepala Disprindag, Ferdy Lepe, Senin (17/11/2025). Ferdy membenarkan bahwa sampah memang sudah hampir dua bulan tidak terangkut.


 “Mobil angkut kami rusak, dan alatnya harus dibawa ke Jawa untuk diperbaiki. Kami sudah kontak DLH, tapi mereka harus selesaikan angkutan sampah keliling kota dulu. Mungkin sore baru diangkut,” jelas Ferdy.


Namun, pernyataan itu langsung terbantahkan oleh instansi yang disebut. DLH Bantah Keras Klaim Disprindag: ‘Tidak Pernah Ada Koordinasi!’


Saat dikonfirmasi terpisah, Plt Kepala DLH, Adeodatus Buang, justru menyatakan hal berbeda.


 “Kami tidak pernah menerima koordinasi atau permintaan dari Disprindag. Armada kami untuk keliling kota saja sudah kewalahan, apalagi diminta angkut sampah di Pasar Alok,” tegasnya.


Buang juga menambahkan bahwa seharusnya Disprindag dan pengelola pasar melakukan koordinasi lebih dulu untuk menentukan langkah darurat.


“Untuk Pasar Alok, mestinya mereka koordinasi dulu dengan pengelola pasar. Dari situ bisa dicari alternatif sementara sambil menunggu armada mereka diperbaiki,” ujarnya.


Pedagang Bingung, Kondisi Makin Memburuk


Perbedaan pernyataan antarinstansi membuat pedagang semakin bingung dan merasa dibiarkan menghadapi masalah yang semakin parah. Sampah terus membusuk, menggunung, dan menimbulkan aroma yang mengganggu kesehatan pengunjung dan pedagang.

 

“Kami seperti dibiarkan. Pemerintah bilang begini, instansi lain bilang begitu. Yang menderita kami di sini,” ujar salah satu pedagang.


Pedagang berharap pemerintah daerah segera turun tangan dengan langkah nyata:



Jika tidak segera ditangani, Pasar Alok dikhawatirkan menjadi sumber penyakit dan kerugian ekonomi bagi ratusan pedagang.


Persoalan sampah ini seharusnya menjadi alarm bagi Pemda Sikka bahwa krisis kecil bisa berubah besar jika diabaikan.

✒️: Albert Cakramento