Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Australia Akan memasang kabel listrik sepanjang 3.302 Km menuju Singapore lewat laut NTT

Jumat, 10 September 2021 | September 10, 2021 WIB Last Updated 2021-09-10T14:36:47Z

 


Kupang, NTT, Newsdaring-PT. Sun Cable Indonesia, Eric Dito mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bugtilu Laiskodat atas dukungan serta semua masukannya terkhususnya proyek peletakan kabel listrik di bawah laut Nusa Tenggara Timur. 


Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT), Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL)  beraudiensi bersama perwakilan PT Sun Cable Indonesia terkait proyek peletakan kabel listrik bawah laut Australia-Asean Power Link (AAPowerLink), di Churchill Wine & Cigar Bar, Hotel Borobudur, pada Kamis malam (9/9). Gubernur NTT, Viktor Laiskodat dalam audiensi tersebut mengungkapkan persetujuannya dan tidak keberatan atas proyek bentang kabel Australia-Singapura yang direncanakan melintasi perairan laut NTT tepatnya yang akan melintang disisi Timur hingga Barat Pulau Sumba serta sisi Selatan Pulau Sabu Raijua itu.


Pertemuan antara Gubernur NTT dengan PT Sun Cable Indonesia sebagai pemegang proyek peletakan kabel listrik bawah laut Australia-Asean Power Link (AAPowerLink) tersebut merupakan tindak lanjut kerjasama sebelumnya yang telah disepakati oleh Pemerintah Pusat melalui Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi RI dan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.


Namun Gubernur Laiskodat menekankan kepada pihak perusahaan untuk melanjutkan komunikasi bersama perwakilannya guna membahas efek-efek yang akan ditimbulkan. Selain itu juga Gubernur Laiskodat menegaskan kepada pihak perusahaan PT Sun Cable Indonesia agar proyek tersebut dapat memberikan manfaat atas kehadiran mereka di perairan laut NTT.

 

"Oke, tidak ada masalah. Pasti kita akan dukung, karena saya tahu ini terbaik untuk dunia. Jelas harus ada manfaatnya. Selanjutnya nanti silahkan paparkan ke tim kami karena tentu ada hal-hal yang harus dipertimbangkan dari segi lingkungan dan fungsi laut. Ditinjau juga apa-apa saja yang dapat mempengaruhi dan sebagainya," jelas Gubernur Lasikodat.


Untuk diketahui, Sun Cable merupakan perusahaan patungan antara raja pertambangan Australia Andrew Forrest dan miliarder teknologi Mike Cannon Brookes. Rencananya proyek perusahaan energi Sun Cable akan dibangun pada akhir 2024 yang terdiri dari panel surya terbesar di dunia, baterai terbesar dan kabel listrik terpanjang, menyediakan 3GW listrik yang dapat dikirim dan mencukupi untuk menyediakan seperlima dari kebutuhan listrik Singapura.


Kabel listrik sepanjang 3.302 km akan diletakan mulai dari perbatasan ZEE Indonesia-Australia di laut Timor melewati Samudra Hindia, Selat Lombok, Laut Bali, Laut Jawa, Selat Gaspar, Laut Natuna, Selat Riau, sampai ke batas Indonesia Singapura.


Sementara itu, Contributor Representatif PT Sun Cable Indonesia, Eric Dito menjelaskan bahwa proyek kabel listrik Australia-Singapura yang mereka garap tetap akan melibatkan daerah di Indonesia. Sebab, proyek pembangkit listrik tenaga surya yang terbentang 12 ribu hektare di Australia itu akan menghubungkan kabel di dua negara tersebut.


Erik Dito juga meyakini jika proyek tersebut juga akan memberikan manfaat kepada daerah NTT. Pihaknya akan melibatkan berbagai pihak di Indonesia, khususnya sumber daya manusia (SDM) lingkup universitas lokal maupun nasional selama proses kegiatan pra-rekontruksi. Karena proyek ini juga bermanfaat bagi masyarakat NTT, dengan memaafkan segala potensi dan jelas ada transfer of knowledge. Serta Efek ganda terhadap perekonomian melalui manufaktur dan jasa di Indonesia.