Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

sang Reparasi, Kepsek SMPN 16 Kupang Ajukan Proposal

Sabtu, 09 Oktober 2021 | Oktober 09, 2021 WIB Last Updated 2021-10-09T14:16:17Z

KUPANG,NTT, NEWSDARING- Merupakan salah satu tantangan bagi mantan kepala UPT SMPN 4 Kota Kupang, namun tantangan ini merupakan hal yang sudah biasa bagi Yohanes Suni,S.Pd, mengingat, sebelum memimpin SMPN 16 dirinya telah merubah atau mereparasi bekas 2 sekolah yang ditinggalkannya, kini ia harus kembali mereparasi SMPN 16 Kota Kupang menjadi salah satu sekolah yang tidak dipandang sebelah mata oleh warga Kota Kupang, tantangan yang akan dilakukan oleh sang pembeharu ini untuk merubah fisik bagunan yang kurang mendukung, menjadi lebih baik. 


Kepada news-daring.com diruang kerjanya beberapa hari lalu Kepala UPT SMPN 16, Yohanes Suni, S.Pd, keluhkan 3 ruang kelas yang tidak dapat digunakan pasca badai Seroja, air bersih dan dua ruangan yang dibangun oleh pemda namun tidak ada plavon. 


"Tantangan disini yang pertama fisik sekolah, fisik sekolah yang dihajar oleh badai Seroja dan kebanyakan rusak berat, tidak dapat diatasi dengan dana BOS,  kita hanya berharap dengan CRS nya DUDI, dan saya kebetulan masukan proposal pinjama ke bank, semoga itu menjadi pertimbangan khusus, supaya kami bisa atap 3 gedung ini. " Ungkap Mantan Kepsek SMPN 4 Kota Kupang. 




"APBD sampai hari ini belum ada jawaban, katanya tahun depan tapi kami dapat toilet siswa, yang dibutuhkan gedung yang rusak ini, plafon semuanya ada 7 ruangan yang rusak berat."


Dirinya  terheran-heran, sebagai kepala sekolah yang berpengalaman menjabat di 3 sekolah yang berbeda, ia baru menemukan di SMPN 16 Kota Kupang ada 2 ruangan yang dibangun oleh pemda Kota Kupang tetapi tidak di plafon, padahal dua ruangan tersebut dibangun pada waktu yang sama. 


"Saya juga heran ada 2 ruangan yang dibangun kok tidak ada plafon, karena saya baru lihat di sekolah ini dan saya sudah 3 kali jadi kepala sekolah baru temukan disini, biasanya bagunan pemerintah tu lengkap dan ini tidak, sedangkan satu bagunan yang dibangun di waktu yang sama." Heran Kepsek SMPN 16.


Ketika ditanya mengenai jejak peninggalan dari mantan kepsek yang pertama, ia mengatakan bahwa, peninggalan jejak tersebut tidak diketahui juga oleh mantan kepsek yang lama. 


"Meraka tidak tahu, saya sudah tanya pada orang yang tidak tahu jadi kita sama-sama tidak tahu. " Ucapnya. 


Hingga saat ini Tatap Muka Terbatas yang sudah  berjalan di seluruh sekolah di kota Kupang, terkecuali SMPN 16 Kota Kupang  sendiri belum melakukan PTM karena gedung yang terbatas dan toilet siswa-siswi yang belum memadai.