Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Gubernur VBL: Pertumbuhan Ekonomi Provinsi NTT Akan Terus Meningkat Dengan Mengelola Semua Potensi dan Kekayaan

Minggu, 21 Mei 2023 | Mei 21, 2023 WIB Last Updated 2023-05-20T16:45:30Z


NEWSDARING-BAJAWS-Provinsi NTT ke depannya akan menjadi provinsi dengan pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat apabila bisa dengan maksimal mengelola segala potensi kekayaan yang dimiliki. Hal tersebut dikatakan Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) pada saat menghadiri Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan Pancawindu Tahun Buku 2022 Koperasi Kredit (Kopdit) Sangosay di  Aula Jhon-Thom Bajawa, Kabupaten Ngada pada Jumat (19/05/23).


"Provinsi NTT ini tidak miskin, hanya saja belum mampu mengelola kekayaannya secara optimal dan tingkat ketergantungan dengan provinsi lain masih sangat tinggi", jelas Gubernur VBL.


Dalam sambutannya juga, Gubernur VBL mengajak Kopdit Sangosay untuk mampu menjadi mitra pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Nusa Tenggara Timur. 


Gubernur juga mendorong agar semua pihak dapat bersinergi dalam hal ini untuk meningkatkan produksi bahan makanan di Provinsi NTT sendiri agar tidak lagi tergantung dari provinsi lain. 


Gubernur VBL juga menjelaskan pengalaman pelaksanaan KTT ASEAN SUMMIT di Labuan Bajo, dimana kebutuhan telur dan daging ayam yang masih harus dipasok dari luar Provinsi NTT.


"Pelaksanaan KTT ASEAN SUMMIT, kita dihadapkan dengan masalah serius dimana ketersediaan kebutuhan makanan seperti telur dan dan daging ayam masih belum mencukupi sehingga harus dipasok dari provinsi lain," tutur Gubernur VBL.


"Kekurangan itu terjadi karena peternak kita sedikit, serta pakan ternaknya masih dipasok dari provinsi lain sehingga telur dan daging yang tersediapun harganya sama bahkan lebih mahal dari telur dan daging ayam yang di pasok dari provinsi lain," tambah Gubernur VBL.


"Hari ini saya mengajak Kopdit Sangosay untuk mengisi _supply chain_ pariwisata khususnya pada pertanian dan peternakan yang saat ini telah dan terus melangkah maju", ungkap VBL


Gubernur VBL mengajak Kopdit Sangosay dan para anggotanya untuk mulai serius memikirkan pegembangan pertanian dan perternakan khususnya penyedian pakan ternak untuk memenuhi kebutuhan para peternak dalam menyuplai telur dan daging di Provinsi NTT.


"Saya ajak Kopdit Sangosay dan para anggotanya mulai serius berpikir untuk mengembangkan pertanian, mulai serius memproduksi pakan ternak lalu mengembangkan peternakan, seluruh anggota yang ada harus mampu pastikan kebutuhan telur dan daging di Pulau Flores tidak harus diambil dari provinsi lain", tegas Gubernur VBL.


"Selain itu, sistem kreditnya juga diarahkan dan didorong untuk bekerja sama dengan pemerintah dan pihak gereja agar fokus pada produksi pakan ternak ayam dan babi", ungkap Gubernur VBL.


Gubernur VBL juga mengarahkan Kopdit Sangosay untuk memfasilitasi dan memberikan pelatihan kepada para anggotanya untuk diarahkan menjadi pengusaha pertanian dan peternakan. Dan kepada para anggota Kopdit Sangosay, Gubernur juga berharap untuk memakai produk pertanian maupun peternakan yang dihasilkan oleh para anggota kopdit Sangosay itu sendiri.


Selanjutnya pada kesempatan yang sama, Ketua Kopdit Sangosay, Jemi Milo Rato dalam sambutannya mengungkapkan pertumbuhan dan perkembangan sangosay tidak terlepas dari dukungan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota se-NTT.


"Kopdit sangosay sangat membutuhkan sinergi dan kolaborasi bersama pemerintah melalui regulasi kondusif dan kebijakan suportifnya supaya Kopdit Sangosay dan koperasi-koperasi lainnya bertembuh untuk menjadi mitra pemerintah dalam pemberdayaan masyarakat". ungkap Jemi Milo Rato.


Untuk diketahui Koperasi Kredit Sangosay di usianya yang ke-40 Tahun kini telah memiliki 111.163 anggota dengan total aset mencapai 1,97 Triliun.


Dalam Kunjungan Kerja terakhir di Kabupaten Ngada ini juga Bapak Gubernur beserta rombongan didampingi Bupati dan Wakil Bupati Ngada juga menyempatkan diri untuk menyaksikan Tinju Adat (sagi) di Dusun Turewaso, Desa Libunio, Kecamatan Soa, Kabupaten Ngada.