Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Ini Kota Kupang...Pak!!! 5 Tahun Sekali Beda, Sosok Baru, George Hadjoh Peluang

Senin, 18 September 2023 | September 18, 2023 WIB Last Updated 2023-09-19T00:07:15Z

 



NEWSDARING-KUPANG-Kota Kupang termasuk Barometer Politiknya Provinsi NTT. Setiap 5 tahun suksesi kepemimpinan belum pernah ada yang dua periode. Dari zaman Dainel Adoe, Yonas Salean dan Jefri Riwu Kore belum terbukti ada dua periode.


Ambisi sebesar apapun, dengan kekuatan amunisi sejulang langit dan tim suksesi separoh kota ini pun tak mempan mempengaruhi nurani rakyat pemilih kota yang rasionalitasnya nyata. 


"Ini Kota Kupang..., Pak !!! Beda... nah. Kami butuh yang baru... selera kita selalu yang new bukan bekas ternoda. Itulah kami rakyat biasa terkadang dipandang sebelah mata," tutur seorang warga tak mau dimuatkan namanya.


Pernyataan warga ini mempertegas dinamika politik Kota Kupang dalam hajatan Pilkada seperti itu riak-riaknya. Masyarakat ini cendrung yang baru, mereka sangat mengikuti setiap arah langkahnya seorang yang menakodai Kota Kupang selama 5 tahunan.


Warga yang Kota Kupang nampak selalu berpegang pada prinsip seperti sepengal lirik lagunya Bang Obie Mesakh, "Nila setitik rusak susu sebelanga. Sekali berarti sudaj itu mati, sekali kau ada sudah itu tiada."


Bila didalami lirik ini maka karakter pemilih kota untuk Pilkada 2024 tentu figur baru, sosok George Hahdjoh besar peluang pimpin Kota Kupang kedepan. Setahun luar biasa gebrakannya dan terukur sebagai penjabat. Masyarakat Kota Kupang itu melihat figuran terdahulu yang sudah sering berhadapan dengan hukum, walaupun tak semuannya pernah di jeruji besi.  


Terendus isue kurang enak dari beberapa masalah hukum saja sudah ada setitik nila yang merasuki cara pandangan mereka. Karena itu peluang baru seperti George Hadjoh di tangan untuk Kota Kupang periode ke depan.


"Sebagai warga Kota Kupang kami punya catatan terhadap sosok-sosok lama yang pernah pimpin Kota Kupang 5 tahunan. Kalau mau buka lagi diberbagai berita media on line atau mainstream ada itu. Buat apa kita tutupi dan sanjung-sanjung orang lama. Itu hanya yang mendapat bagian , mereka itu bagaikan remot untuk mengatur. Sekarang mereka sanjung buat lupa. Warga kota butuh yang baru, clear and clean," tegas warga yang disambagi itu.