Kupang – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II El Tari Kupang mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang akan melanda Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 6 hingga 11 Februari 2025. BMKG mendeteksi adanya Sirkulasi Siklonik di sekitar Pantai Kimberly, Australia, yang memicu perlambatan angin dan meningkatkan potensi hujan lebat di wilayah NTT.
Dalam siaran pers yang dirilis pada 5 Februari 2025, BMKG menjelaskan bahwa kombinasi beberapa faktor cuaca seperti Monsun Asia, Seruakan Dingin (Cold Surge), La Nina yang melemah, serta Madden Julian Oscillation (MJO) turut memperbesar potensi terjadinya hujan sedang hingga sangat lebat di berbagai daerah.
Wilayah yang diprediksi mengalami hujan sedang hingga lebat meliputi Manggarai Barat, Manggarai, Manggarai Timur, Ngada, Nagekeo, Ende, dan Sikka. Sementara itu, wilayah yang berpotensi diterjang hujan lebat hingga sangat lebat disertai angin kencang dan petir adalah Flores Timur, Lembata, Alor, Pulau Timor, Pulau Rote Ndao, Pulau Sabu Raijua, dan Pulau Sumba.
Masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap dampak bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, serta sambaran petir. Kepala Stasiun BMKG El Tari Kupang, S.P. Nenotek, mengimbau warga agar tidak panik tetapi tetap meningkatkan kewaspadaan.
"Selalu pantau perkembangan informasi dan peringatan dini melalui layanan informasi cuaca 24 jam BMKG atau melalui aplikasi Info BMKG serta media sosial resmi kami," ujar Nenotek dalam keterangannya.
BMKG juga mengingatkan para pengguna transportasi laut dan nelayan untuk lebih berhati-hati karena potensi cuaca buruk bisa berdampak pada kondisi gelombang laut.(kl)