Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Cuaca Buruk Mengancam Perairan NTT, BMKG Peringatkan Gelombang Tinggi dan Hujan Lebat

Jumat, 07 Februari 2025 | Februari 07, 2025 WIB Last Updated 2025-02-07T02:53:38Z


Kupang, 7 Februari 2025 – Cuaca ekstrem kembali melanda perairan Nusa Tenggara Timur (NTT), membawa ancaman serius bagi aktivitas pelayaran dan keselamatan nelayan. Stasiun Meteorologi Maritim Tenau - Kupang melaporkan bahwa sejumlah wilayah pesisir diperkirakan mengalami hujan lebat, angin kencang, serta gelombang tinggi yang dapat membahayakan perjalanan laut.


Prakiraan Cuaca di Sejumlah Pelabuhan

Berdasarkan data terbaru BMKG, kondisi cuaca di berbagai pelabuhan di NTT adalah sebagai berikut:

  1. Labuan Bajo – Hujan petir, angin dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 4-20 knot, gelombang rendah, jarak pandang 6 km.
  2. Baranusa, Alor – Hujan sedang, angin dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 4-15 knot, gelombang rendah, jarak pandang 6 km.
  3. Sabu – Hujan sedang, angin dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 8-25 knot, gelombang sedang, jarak pandang 4 km.
  4. Rote – Hujan sedang, angin dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 8-20 knot, gelombang sedang, jarak pandang 6 km.
  5. Kupang – Hujan sedang, angin dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 6-18 knot, gelombang rendah, jarak pandang 6 km.
  6. Atapupu – Hujan ringan, angin dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 4-20 knot, gelombang rendah, jarak pandang 6 km.
  7. Waingapu – Hujan sedang, angin dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 8-20 knot, gelombang sedang, jarak pandang 6 km.
  8. Larantuka – Hujan ringan, angin dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 4-18 knot, gelombang rendah, jarak pandang 6 km.
  9. Lewoleba – Hujan ringan, angin dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 4-15 knot, gelombang rendah, jarak pandang 6 km.
  10. Ende – Hujan sedang, angin dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 8-20 knot, gelombang sedang, jarak pandang 6 km.
  11. Maumere – Hujan ringan, angin dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 6-20 knot, gelombang rendah, jarak pandang 6 km.
  12. Aimere – Hujan ringan, angin dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 4-15 knot, gelombang rendah, jarak pandang 6 km.
  13. Taman Nasional Pulau Komodo – Hujan ringan, angin dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 6-20 knot, gelombang rendah, jarak pandang 6 km.
  14. Reo – Hujan sedang, angin dari barat daya - barat dengan kecepatan 6-28 knot, gelombang sedang, jarak pandang 6 km.
  15. Ende, Flores – Hujan ringan, angin dari barat daya - barat dengan kecepatan 8-25 knot, gelombang sedang, jarak pandang 6 km.
  16. Hansisi – Hujan lebat, angin dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 6-25 knot, gelombang rendah, jarak pandang 1 km.
  17. Wewong – Hujan ringan, angin dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 4-18 knot, gelombang rendah, jarak pandang 6 km.
  18. Ba'a, Rote – Hujan ringan, angin dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 4-18 knot, gelombang rendah, jarak pandang 6 km.
  19. Adonara – Hujan ringan, angin dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 6-20 knot, gelombang rendah, jarak pandang 6 km.
  20. Pulau Palu – Hujan ringan, angin dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 6-25 knot, gelombang sedang, jarak pandang 6 km.
  21. Reo – Hujan ringan, angin dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 6-25 knot, gelombang sedang, jarak pandang 6 km.
  22. Solor – Hujan ringan, angin dari barat daya - barat laut dengan kecepatan 4-15 knot, gelombang rendah, jarak pandang 6 km.

BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi

BMKG memperingatkan bahwa gelombang maksimum bisa mencapai dua kali lipat dari prediksi, yang dapat memperburuk kondisi pelayaran. Dengan kecepatan angin yang meningkat dan curah hujan tinggi, risiko kecelakaan laut semakin besar.


Imbauan untuk Nelayan dan Operator Kapal

Dalam situasi ini, BMKG mengimbau nelayan dan operator kapal untuk menunda perjalanan hingga cuaca kembali kondusif. Edo Juan Alfian, prakirawan BMKG Tenau, menegaskan bahwa keselamatan harus menjadi prioritas utama.

"Kami mengimbau nelayan dan kapal kecil untuk tidak memaksakan diri berlayar. Kondisi cuaca saat ini sangat tidak bersahabat dan bisa berisiko tinggi," tegasnya.

BMKG juga meminta agar pihak pelabuhan dan instansi terkait memperketat pengawasan terhadap keberangkatan kapal, terutama kapal kecil dan kapal penumpang tradisional.


Antisipasi Pemerintah dan Otoritas Maritim

Pemerintah daerah bersama otoritas maritim diharapkan segera mengambil langkah-langkah mitigasi, seperti:

  • Menunda keberangkatan kapal kecil dan menengah hingga kondisi membaik.
  • Memastikan alat komunikasi di kapal berfungsi optimal untuk menerima peringatan dini dari BMKG.
  • Menyediakan tempat berlindung sementara bagi nelayan yang berada di tengah laut.
  • Melakukan patroli laut untuk mengawasi kapal yang tetap berlayar meski ada peringatan cuaca buruk.


Masyarakat Diminta Waspada

Masyarakat di pesisir juga diminta waspada terhadap potensi banjir rob akibat angin kencang dan pasang tinggi. Bagi mereka yang hendak bepergian menggunakan kapal laut, disarankan untuk selalu memantau perkembangan cuaca dan berkonsultasi dengan otoritas pelabuhan sebelum berangkat.

BMKG akan terus memperbarui informasi terkait cuaca ekstrem ini. Semua pihak diharapkan tetap waspada dan tidak mengabaikan peringatan cuaca demi keselamatan bersama.


Keselamatan adalah Prioritas!

Dengan meningkatnya potensi bahaya akibat cuaca ekstrem ini, sinergi semua pihak sangat diperlukan dalam upaya pencegahan dan penanganan. Jangan abaikan peringatan cuaca, karena nyawa adalah taruhannya.

Untuk informasi lebih lanjut, masyarakat dapat mengakses situs resmi BMKG atau menghubungi otoritas pelabuhan terdekat.(kl)