![]() |
Ketua PGRI NTT Dr. Sam Haning, SH., MH dan Wakil Gubernur NTT Johni Asadoma, Ketua PGRI Kota Aplonia Dethan, Rektor UPG 1945 NTT |
Kota Kupang,NTT-PGRI Nusa Tenggara Timur (NTT) bersama pengurus kabupaten/kota sepakat menunjuk Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, sebagai Ketua Dewan Pembina PGRI Provinsi NTT. Keputusan ini diumumkan dalam acara rapat pengurus yang dirangkaikan dengan buka puasa bersama di Umera Kofie pada Selasa, 18 Maret 2025.
Ketua PGRI NTT, Dr. Sam Haning, SH., MH, menyampaikan bahwa keputusan ini merupakan hasil kesepakatan bersama seluruh pengurus PGRI di tingkat kabupaten/kota serta pengurus provinsi.
"Kehadiran Pak Johni dalam kepengurusan PGRI NTT sebagai Ketua Dewan Pembina merupakan hasil keputusan semua pengurus PGRI kabupaten/kota dan pengurus provinsi. Ini adalah bentuk kepercayaan kami kepada beliau untuk bersama-sama membangun dunia pendidikan di NTT," ujar Dr. Sam Haning.
Ia menambahkan bahwa kepercayaan yang diberikan kepada Johni Asadoma mencerminkan komitmen bersama PGRI NTT untuk berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi NTT di bawah kepemimpinan Emanuel Melkiades Laka Lena dan Johni Asadoma.
"Kami ingin berjalan bersama-sama dengan Pemerintah Provinsi NTT di bawah kepemimpinan EJA (Emanuel Melkiades Laka Lena – Johni Asadoma). Kami percaya bahwa dengan kolaborasi yang baik antara PGRI dan pemerintah, pendidikan di NTT akan semakin maju dan berkualitas," jelasnya.
Selain itu, ia menyoroti pentingnya perhatian terhadap guru, yang selama ini sering kali dilupakan meskipun memiliki peran krusial dalam mencerdaskan generasi muda.
"Sering kali guru dilupakan. Orang bertanya siapa orang tua kita, tetapi jarang bertanya siapa guru kita. Padahal, guru memiliki peran besar dalam kehidupan kita. Mereka adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang membentuk karakter generasi masa depan," katanya.
Sementara itu, Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, menyambut baik penunjukan tersebut dan menegaskan bahwa guru adalah ujung tombak dalam pembangunan sumber daya manusia. Ia menekankan pentingnya perhatian dari berbagai pihak agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan mampu mencerdaskan anak bangsa.
"Guru-guru ini memang ujung tombak dalam pembangunan sumber daya manusia. Mereka perlu mendapatkan perhatian dari berbagai sisi agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik dan mencapai target mencerdaskan anak bangsa. Saya berkomitmen untuk mendukung PGRI dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di daerah ini," tutur Johni Asadoma.
Johni Asadoma menegaskan bahwa pendidikan yang berkualitas adalah kunci masa depan generasi muda.
"Kalau pendidikannya tidak baik, maka masa depan juga tidak akan baik. Kita harus memastikan bahwa anak-anak kita mendapat pendidikan yang terbaik, agar mereka bisa bersaing dan membawa NTT ke arah yang lebih baik," tegasnya.
Ia juga menyampaikan dukungannya terhadap program Sekolah Rakyat yang diinisiasi oleh pemerintah pusat di setiap kabupaten sebagai bagian dari strategi membangun Indonesia dalam 20 tahun ke depan.
"Nah, itulah fokusnya Pak Prabowo, membangun yang namanya Sekolah Rakyat di setiap kabupaten. Ini visi yang luar biasa, karena untuk menuju Indonesia Emas 20 tahun lagi, anak-anak yang sekarang SD sudah lulus sarjana. Lima tahun lagi, mereka akan lulus sarjana, dan mereka inilah yang akan menjadi motor penggerak bangsa. Oleh karena itu, pendidikan harus diperkuat sejak sekarang," ujar Johni Asadoma.
Johni Asadoma pun menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa pemerintah dan masyarakat harus lebih menghargai profesi guru.
"Guru adalah kunci dalam membangun generasi penerus yang berkualitas. Kita harus memastikan mereka mendapat perhatian dan kesejahteraan yang layak. Saya berharap, dengan sinergi antara pemerintah dan PGRI, kita bisa memberikan yang terbaik bagi guru-guru kita, sehingga mereka dapat menjalankan tugasnya dengan baik dalam mencerdaskan anak bangsa," tandasnya.(kl)