Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Di Balik Janji Kemanusiaan, Warga Pulau Kera Justru Merasa Diusir

Jumat, 16 Mei 2025 | Mei 16, 2025 WIB Last Updated 2025-05-16T10:11:18Z
Aktivis Asten Bait kritik tajam Bupati Kupang soal relokasi warga Pulau Kera yang disebut misi kemanusiaan, namun justru dinilai menyisakan intimidasi.



Kupang, NTT— Janji misi kemanusiaan yang diucapkan Bupati Kupang soal relokasi warga Pulau Kera, justru terasa seperti ironi bagi masyarakat setempat. Alih-alih merasa dilindungi, mereka justru merasa diintimidasi dan dipaksa meninggalkan tanah kelahiran mereka.


Aktivis Kabupaten Kupang, Asten Bait, tak bisa menahan keprihatinannya. Dengan suara lirih namun penuh ketegasan, ia mempertanyakan: "Misi kemanusiaan yang seperti apa, jika masyarakat harus turun ke jalan karena merasa terancam?"


Bagi Asten, langkah pemerintah ini tidak merefleksikan niat mulia. Ia menyayangkan pendekatan yang diambil, yang menurutnya lebih banyak menciptakan ketakutan daripada memberikan harapan.


"Kalau benar relokasi ini demi kemanusiaan, mengapa rakyat kecil harus menangis di hadapan gedung DPRD NTT, memohon haknya didengar?" katanya lirih.


Menurutnya, relokasi seharusnya dilakukan dengan hati, bukan dengan tekanan. Pemerintah, lanjutnya, semestinya menjadi pelindung, bukan pemaksa. "Tanyakan dulu apa yang mereka butuhkan, bukan tentukan sepihak lalu sebut itu demi kemanusiaan," tegasnya.


Asten menutup pernyataannya dengan pesan tajam: "Jangan bungkus ketidakadilan dengan kata-kata manis. Karena bagi rakyat kecil, rumah adalah harga diri. Pulau Kera bukan sekadar tempat tinggal, tapi hidup mereka."