![]() |
Program OVOP NTT resmi diluncurkan Gubernur Melki Laka Lena: dorong satu desa satu produk unggulan, majukan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal. |
Kota Kupang,NTT, 27 Mei 2025 — Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di bawah kepemimpinan Gubernur Melki Laka Lena dan Wakil Gubernur Joni Sadoma resmi meluncurkan program prioritas "One Village One Product" (OVOP NTT), sebuah gerakan pemberdayaan ekonomi dari akar rumput untuk mengangkat identitas lokal dan membangun kemandirian desa.
Dalam sambutannya, Gubernur Melki menyatakan bahwa OVOP bukan hanya sekadar program satu desa satu produk, melainkan sebuah gerakan transformasi sosial, ekonomi, dan budaya. Dari halaman Kantor Gubernur Melki menekankan agar setiap desa dan kelurahan didorong menggali dan mengembangkan potensi lokal dengan semangat inovasi dan kearifan budaya yang diwariskan leluhur.
“Dari tanah yang diberkati matahari, dari desa-desa yang kaya akan budaya, alam, dan kreativitas, NTT melangkah dengan visi baru,” ucap Gubernur Melki di hadapan para kepala daerah, pelaku UMKM, perwakilan desa, dan dunia usaha.
Program ini dikoordinasikan oleh Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Provinsi NTT bersama Bank NTT, sebagai bentuk nyata kolaborasi lintas sektor: pemerintah desa, UMKM, koperasi, dan dunia usaha. Pendekatannya mencakup pembinaan dan pendampingan berkelanjutan, sekaligus memastikan produk desa siap bersaing di pasar nasional dan global.
"OVOP adalah panggung baru bagi produk lokal NTT. Kita akan pastikan produk dari desa-desa naik kelas dengan dukungan sertifikasi, digitalisasi transaksi melalui QRIS Bank NTT, hingga promosi nasional dan internasional,” tegasnya.
Peluncuran OVOP menjadi bagian dari pilar utama dalam misi pembangunan Provinsi NTT 2025–2029, dengan visi menjadikan NTT makin maju, sehat, cerdas, sejahtera, dan berkelanjutan.
Dalam tahap awal, setiap kabupaten/kota menghadirkan dua produk unggulan. Sebanyak 44 produk diperkenalkan hari ini, yang berasal dari seluruh wilayah NTT. Ke depan, produk-produk ini akan dikembangkan di skala kecamatan, kabupaten/kota, dan dipromosikan di luar NTT melalui pembukaan Restoran Flobamora dan pusat promosi pariwisata NTT di kota-kota besar Indonesia.
"Kita ingin agar pasar-pasar di NTT dibanjiri produk-produk lokal. Kita punya defisit perdagangan sekitar 51 triliun. Ini peluang besar untuk substitusi produk dengan karya kita sendiri," kata Gubernur Melki.
Melalui OVOP, pemerintah juga mempersiapkan gerakan "Beli Produk NTT", mendorong masyarakat mencintai dan memakai produk lokal dalam berbagai kegiatan formal dan informal.
“Ini baru awal. Setelah ini kita petakan semua desa dan kelurahan, identifikasi produknya, dan kembangkan hingga tembus pasar nasional dan global. Kita pastikan, dari desa dan kelurahan, NTT bangkit dengan kebanggaan sendiri,” pungkas Gubernur.
Acara peluncuran OVOP NTT ini ditutup dengan semangat gotong-royong dan harapan besar agar NTT tidak hanya kaya akan potensi, tetapi juga menjadi provinsi yang makmur melalui kekuatan ekonomi rakyatnya sendiri.
Tagline: Ayo Bangun NTT! Satu Desa, Satu Kebanggaan!