![]() |
Dr. Sam Haning buka Konferensi PGRI Sabu Raijua 2025 di Penginapan Komang. Serukan revolusi pendidikan dan pembelaan tegas terhadap hak serta martabat guru. |
Sabu Raijua,NTT, 13 Mei 2025 — Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) PGRI Provinsi Nusa Tenggara Timur, Dr. Sam Haning, membuka secara resmi Konferensi Kabupaten PGRI Sabu Raijua Masa Bakti XXIII Tahun 2025 yang digelar di Penginapan Komang, Sabu Raijua.
Dalam pidatonya yang penuh semangat dan gaya khas yang lugas, Dr. Sam menekankan pentingnya konferensi ini sebagai momentum melahirkan ide-ide dan gagasan besar demi pembaruan sistem pendidikan di daerah.
“Konferensi ini bukan hanya rutinitas organisasi. Ini forum strategis untuk meluncurkan konsep baru tentang proses belajar mengajar, peningkatan kualitas pendidikan, dan mutu guru. Kalau guru tidak berkualitas, maka siswa juga tidak akan berkualitas,” tegasnya.
Ia menyoroti pentingnya keseimbangan antara teori dan praktik dalam pembelajaran. “Saya selalu bilang: teori 40, praktik 60. Anak-anak sekarang perlu lebih banyak praktik. Suruh ambil air di keran saja, banyak yang tidak tahu cara buka keran. Dunia berubah, kita harus ubah cara mendidik juga,” ujarnya.
Dr. Sam juga membela martabat profesi guru dari anggapan negatif. “Guru bukan tukang minta-minta. Kalau mereka minta, itu hak mereka—hak yang sudah diatur negara dan organisasi profesi. Bukan minta belas kasihan,” katanya dengan nada keras.
Lebih lanjut, ia memperingatkan siapa pun yang mencoba menekan atau menyakiti guru. “Sepanjang guru tidak salah, saya berdiri di depan. Siapa ganggu guru, tulis nama! Saudara jadi lawan saya,” ucapnya lantang yang disambut tepuk tangan para peserta.
Menutup sambutannya, Dr. Sam mengajak seluruh pengurus dan anggota PGRI Sabu Raijua untuk menjaga semangat dan integritas. “Marilah kita berjuang dengan hati yang tulus, pikiran yang jernih, demi pendidikan yang merdeka dan bermartabat. Karena guru itu hebat, maka kita semua hebat!”
Acara ini dihadiri oleh para pengurus PGRI Kabupaten Sabu Raijua dan menjadi momentum penting untuk memperkuat gerak organisasi serta menyusun arah pendidikan masa depan yang lebih progresif.
(kl)