Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Pelayanan Amburadul, IKIF Tantang Bupati Copot Kabag Umum!

Sabtu, 24 Mei 2025 | Mei 24, 2025 WIB Last Updated 2025-05-24T00:16:35Z

 

Ketua Umum IKIF desak Kabag Umum Pemkab Kupang mundur akibat buruknya pelayanan administrasi dan dugaan pembungkaman suara mahasiswa Fatuleu.


Kota Kupang,NTT, 24 Mei 2025– Ikatan Kaum Intelektual Fatuleu (IKIF) menyatakan kekecewaan mendalam terhadap pelayanan Bagian Umum Pemerintah Daerah Kabupaten Kupang. Ketua Umum IKIF, Asten Bait, mendesak Kepala Bagian Umum segera mengundurkan diri karena dianggap tidak proporsional dalam menjalankan tugas serta telah merugikan organisasi mahasiswa asal Fatuleu.


"Kami merasa dirugikan. Bagian Umum telah mempermalukan organisasi kami di ruang publik. Maka saya meminta Kabag Umum Pemda Kabupaten Kupang segera mundur dari jabatannya," tegas Asten dalam pernyataannya.


Masalah bermula saat IKIF mengantar surat permohonan resmi pada 20 Mei 2025 kepada Bupati Kupang untuk menghadiri dialog publik sebagai pembicara pada 22 Mei 2025. Surat tersebut diterima langsung oleh Bagian Umum, namun hingga kegiatan selesai, IKIF tidak menerima konfirmasi atau balasan apapun.


Ironisnya, menurut pengakuan staf khusus Bupati Kupang, tidak ada satu pun surat masuk dari IKIF yang tercatat dalam sistem administrasi Pemda. Hal ini membuat Asten mempertanyakan apakah sistem birokrasi di Kabupaten Kupang benar-benar berjalan.


"Kalau surat kami sudah masuk dan ada tanda terima, kenapa tidak ada tanggapan atau kehadiran dari pihak Pemda? Tapi kalau surat benar-benar tidak sampai ke Bupati, maka saya tegaskan bahwa sistem administrasi di Pemkab Kupang rusak dan tidak transparan," tandasnya.


Asten juga menyebut kejadian ini sebagai bentuk pembungkaman suara mahasiswa. Ia menyoroti pentingnya integritas pejabat publik, dan mencontohkan pengunduran diri Estelle Morris, mantan Menteri Pendidikan Inggris, yang mundur pada 2002 karena merasa tidak mampu menjalankan tugas sesuai harapan.


"Jika di luar negeri pejabat bisa mundur demi menjaga etika dan tanggung jawab publik, kenapa di sini tidak bisa? Kami mahasiswa saja diabaikan, bagaimana dengan masyarakat kecil?" kata Asten.


Akhir pernyataannya, Asten melemparkan tantangan terbuka kepada Bupati Kupang.


"Kalau benar Bupati Kupang sosok yang tegas dan berkomitmen pada kepentingan rakyat, apakah beliau berani mencopot bawahannya yang tidak proporsional dalam bekerja?"