![]() |
Laporan audit 2024 ungkap risiko kredit tinggi di Bank NTT. Kredit bermasalah capai Rp12,7 triliun, cadangan kerugian ditetapkan Rp347 miliar.** |
Kota Kupang,NTT, 4 Juni 2025 — Risiko kredit yang tinggi membuat Bank NTT harus menyisihkan cadangan kerugian penurunan nilai yang signifikan. Dalam laporan audit terbaru atas laporan keuangan tahun buku 2024, auditor independen dari Kantor Akuntan Publik Doli, Bambang, Sulistiyanto, Dadang & Ali menyoroti kerugian kredit ekspektasian (KKE) sebagai hal audit utama yang paling signifikan.
Per 31 Desember 2024, Bank NTT tercatat telah menyalurkan kredit sebesar Rp12,76 triliun, atau 77,68% dari total aset bank. Di sisi lain, bank telah membentuk cadangan kerugian penurunan nilai sebesar Rp347,94 miliar, sebagai penyangga terhadap potensi gagal bayar kredit.
Auditor menyebutkan bahwa penentuan KKE sangat kompleks dan melibatkan pertimbangan manajemen serta estimasi dengan tingkat ketidakpastian yang tinggi. Penilaian dilakukan dengan menggunakan model kolektif maupun individual. Untuk kredit tidak memburuk dan kredit bermasalah yang tidak signifikan, KKE dihitung secara kolektif dengan mempertimbangkan sejumlah parameter risiko seperti probability of default, loss given default, dan proyeksi ekonomi makro.
Sementara untuk kredit yang secara individual dianggap signifikan dan telah memburuk, KKE dihitung berdasarkan estimasi arus kas masa depan yang diharapkan. Auditor menilai bahwa proses ini membutuhkan pendekatan metodologis yang ketat dan transparansi tinggi, mengingat nilainya yang sangat material terhadap laporan keuangan.
“Model yang digunakan untuk menghitung KKE bersifat kompleks dan sangat dipengaruhi oleh asumsi manajemen,” tulis auditor dalam laporannya. “Termasuk di dalamnya proyeksi arus kas masa depan, skenario ekonomi yang digunakan, dan penyesuaian overlay.”
Dalam proses audit, tim auditor melakukan pengujian terhadap pengendalian internal, menelusuri dokumen kredit, dan mengevaluasi kredit-kredit dengan risiko tinggi serta yang telah direstrukturisasi. Auditor juga menilai kecukupan cadangan dengan membandingkan asumsi yang digunakan Bank NTT terhadap data dan kondisi aktual debitur.
Jika terdapat kekeliruan penyajian material dalam laporan tahunan, auditor menyatakan akan menyampaikan hal tersebut kepada pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan mengambil tindakan sesuai standar audit yang berlaku.
Audit ini ditandatangani oleh Drs. Bambang Sulistiyanto Ak., MBA., CPA, dengan Nomor Izin Akuntan Publik AP.0408, sebagai bagian dari laporan pemeriksaan terhadap transparansi dan manajemen risiko keuangan Bank NTT.
✏️: kl