![]() |
Arnol Deru dari Lere memimpin WHN Sikka, membuka akses pendidikan hukum untuk anak muda NTT lewat beasiswa dan program advokasi hukum., (📷: Istimewa) |
Maumere, NTT- 15 Juni 2025 -Arnoldus Aliando Bewat, dikenal luas sebagai Arnol Deru. Pemuda enerjik asal Kampung Lere, Egon Gahar, Kabupaten Sikka ini kini menjadi figur penting di balik hadirnya akses pendidikan hukum bagi anak muda Nusa Tenggara Timur, khususnya Sikka.
Dari kampung yang masih minim akses listrik dan jaringan internet, Arnol melangkah ke Maumere membawa tekad besar: memperjuangkan mimpi generasi muda yang terhambat biaya untuk menempuh pendidikan tinggi. Kini, ia dipercaya memimpin Wawasan Hukum Nusantara (WHN) Cabang Sikka, sebuah organisasi yang bergerak dalam pendidikan dan advokasi hukum.
Melalui tangan dinginnya, WHN Sikka berkembang pesat. Salah satu pencapaian penting yang berhasil diwujudkan Arnol adalah peningkatan kuota beasiswa hukum dari WHN Pusat. Jika tahun lalu hanya 4 anak muda Maumere yang berhasil meraih beasiswa, maka tahun 2025 ini, berkat kerja keras dan lobi intensif Arnol ke WHN Pusat, kuota meningkat menjadi 10 orang penerima—khusus bagi anak muda kurang mampu yang bercita-cita kuliah di bidang hukum.
“Kami ingin memastikan bahwa keterbatasan ekonomi tidak lagi menjadi penghalang bagi siapa pun untuk mengenyam pendidikan hukum. WHN hadir sebagai jembatan mewujudkan itu,” ungkap Arnol Deru dalam keterangannya.
Selain program beasiswa, WHN Sikka juga telah aktif melaksanakan berbagai kegiatan sosial dan edukatif, seperti:
- Pendampingan hukum gratis untuk masyarakat tak mampu
- Sosialisasi hukum di sekolah dan komunitas akar rumput
- Pelatihan keterampilan bagi kader WHN (IT, public speaking, manajemen organisasi)
- Turnamen futsal edukatif, yang dipadukan dengan atraksi seni budaya dan penyuluhan hukum
Meski baru berdiri kurang dari setahun, WHN Sikka menunjukkan geliat kemajuan. Semua ini tidak lepas dari gaya kepemimpinan Arnol yang berani, kreatif, dan penuh semangat kolaboratif.
Sebagai alumni Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero, Arnol membawa filosofi “dari kampung untuk semua orang”. Ia percaya bahwa perubahan besar selalu dimulai dari langkah kecil yang konsisten.
“Saya berasal dari kampung tanpa sinyal dan listrik. Tapi kami percaya bahwa keterbatasan bukan alasan untuk berhenti bermimpi. Bahkan dari tempat terpencil, kami bisa,” tutup Arnol Deru penuh semangat.
Melalui kiprahnya, Arnol Deru tidak hanya memperkenalkan kampung halamannya, tapi juga menyalakan harapan baru bagi pendidikan hukum yang inklusif dan berkeadilan. Sebuah langkah nyata dari anak muda untuk negeri.
✏️: AC