Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

DPRD Kota Kupang Selesaikan Polemik Penertiban Salome Nefonaek Lewat Mediasi Keluarga

Rabu, 18 Juni 2025 | Juni 18, 2025 WIB Last Updated 2025-06-18T06:37:51Z
DPRD Kota Kupang selesaikan konflik siomay Nefonaek. Ketua DPRD Richard Odja mediasi semua pihak, sepakati damai dan penataan parkiran. (📷: news-daring.com) 



Kota Kupang,NTT, 18 Juni 2025 — Polemik penertiban pedagang salome di Kelurahan Nefonaek akhirnya menemui titik terang. Ketua DPRD Kota Kupang, Richard Odja, memimpin langsung proses mediasi antara pihak kelurahan, Satpol PP, dan keluarga pedagang yang sempat menjadi viral di media sosial.


Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang kerja Ketua DPRD, seluruh pihak sepakat untuk menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan. "Semua sudah saling meminta maaf dan memaafkan. Ini adalah budaya ketimuran yang harus kita jaga," ujar Richard Odja di hadapan awak media.


Mediasi menghasilkan keputusan bahwa pedagang siomay tetap diizinkan berjualan, dengan catatan memperhatikan kebersihan dan ketertiban parkiran. Pihak Dinas Perhubungan juga dilibatkan untuk menata ulang area parkir di sekitar lokasi berjualan agar tidak mengganggu akses umum.


Ketua DPRD juga menekankan bahwa penertiban bukan bentuk pelarangan UMKM beraktivitas. “Kita mendukung usaha warga. Tapi semua tetap harus mengikuti aturan, menjaga kebersihan dan tidak menempati bahu jalan,” tegasnya.


Lebih lanjut, penertiban ini akan menjadi bahan evaluasi dalam pembahasan Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Kupang. Richard menambahkan bahwa penataan pedagang kaki lima (PKL) akan menjadi bagian penting dari regulasi baru yang tengah digodok bersama pemerintah kota.


Lurah Nefonaek, Josephina N. Ungirwalu, membantah anggapan diskriminasi terhadap pedagang siomay. Ia menjelaskan bahwa penertiban dilakukan karena masalah parkir yang mengganggu pengguna jalan di simpang lima kelurahan. “Kami tidak pernah melarang UMKM. Tapi dampak aktivitas dagang juga harus ditata,” katanya.


Dengan berakhirnya konflik ini, DPRD dan pemerintah kota berharap UMKM di Kota Kupang bisa berkembang dalam suasana tertib dan harmonis. Ke depan, proses edukasi dan penataan akan terus dilakukan untuk menjamin kenyamanan bersama.

✏️: kl