Maumere, 15 Juli 2025 — Ketua DPD Partai Demokrat Nusa Tenggara Timur sekaligus Ketua Komisi II DPRD Provinsi NTT, Leonardus Lelo, memanfaatkan masa reses dengan cara yang tak biasa. Ia mendatangi sekolah-sekolah di Kabupaten Sikka untuk berdialog langsung dengan para pelajar, termasuk anak-anak penyandang disabilitas, guna menanamkan nilai keberanian, logika kritis, dan pentingnya suara pemuda dalam politik. Kegiatan ini menjadi bukti bahwa masa depan NTT bisa dimulai dari ruang kelas, bukan hanya dari panggung kampanye.
Dalam agenda reses terbarunya, Leo Lelo menyambangi tiga sekolah: SMA Negeri 2 Maumere, SMA Negeri Waigete, dan SLB Karya Ilahi, untuk menyerap aspirasi langsung dari pelajar dan guru. Politisi muda asal Tana Ai, Kabupaten Sikka ini, menegaskan bahwa politik bisa hadir lewat aksi nyata dan keterlibatan langsung.
“Jangan tunggu nanti untuk peduli. Masa depan NTT dibentuk oleh keberanianmu hari ini—untuk bertanya, untuk kritis, dan untuk memilih dengan hati dan logika,” ujar Leo penuh semangat di hadapan para siswa
Serap Aspirasi, Bukan Basa-Basi
Kunjungan ini tidak bersifat seremonial. Leo membuka ruang diskusi, mendengar aspirasi seputar keterbatasan fasilitas belajar, akses pendidikan yang belum merata, serta ketimpangan perlakuan terhadap siswa berkebutuhan khusus.
Di SLB Karya Ilahi, perhatian khusus diberikan pada anak-anak disabilitas. Leo menyuarakan pentingnya keadilan inklusif:
“Disabilitas bukan hambatan untuk bermimpi besar. Mereka bukan objek belas kasihan, tapi bagian penting dari masa depan yang harus mendapat ruang, hak, dan peluang yang sama,” tegasnya.
Pernyataan itu disambut antusias oleh para guru dan kepala sekolah yang menilai kehadiran legislator di sekolah inklusi sebagai langkah konkret yang langka namun sangat dibutuhkan.
Politik yang Hidup di Tengah Anak Muda
Sebagai Ketua Komisi II yang membidangi ekonomi, keuangan, dan pembangunan, Leo menekankan bahwa politik bukan hanya soal kekuasaan, tapi tentang keterlibatan dan kepercayaan rakyat—terutama anak muda.
“Saya ingin menunjukkan bahwa politik bisa mendengar. Bukan hanya janji saat kampanye, tapi aksi nyata yang membangun kepercayaan—terutama dari anak-anak muda,” katanya.
Pesan untuk Pemilih Muda: Jangan Apatis
Menutup rangkaian resesnya, Leo menyampaikan pesan kuat kepada para pelajar agar tidak apatis terhadap politik.
“Kalian bukan hanya penerus, tapi penentu. Jangan takut bersuara, karena perubahan tidak lahir dari diam—tetapi dari keberanian untuk bertanya dan memilih,” tutupnya.
✒️: Albert Cakramento