Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

Kebbo Uma Jadi Contoh! Komunitas Ini Sukses Bangun SDM Lewat Gotong Royong dan Investasi Pendidikan

Kamis, 10 Juli 2025 | Juli 10, 2025 WIB Last Updated 2025-07-10T15:15:29Z

 

Komunitas Kebbo Uma di Kupang membuktikan bahwa membangun SDM tak hanya tugas pemerintah. Lewat gotong royong dan sistem arisan sosial, mereka bantu biaya pendidikan hingga ke perguruan tinggi dan dana nikah.


Kota Kupang,NTT, 10 Juli 2025 — Dalam sebuah malam penuh syukur dan kebersamaan, keluarga besar Komunitas Kebbo Uma kembali menegaskan komitmen mereka untuk membangun sumber daya manusia (SDM) Indonesia dari akar rumput. Bertempat di sebuah aula sederhana namun hangat, acara malam ini bukan sekadar syukuran, tapi juga penguatan semangat kolektif antar anggota untuk terus melangkah bersama lewat program pendidikan, sosial, dan pemberdayaan ekonomi.


Sejak awal, komunitas ini berdiri atas dasar filosofi sederhana: jika ingin menciptakan SDM Indonesia yang berkualitas, maka proses itu harus dimulai dari keluarga dan komunitas. Ketua komunitas, Yos Rasi, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa terlalu lama masyarakat menunggu pemerintah sebagai satu-satunya motor pembangunan.


“Kita tidak bisa berharap sepenuhnya pada pemerintah untuk bangun SDM. Justru pribadi dan komunitas seperti kita ini harus jadi pelopor. Kalau semua bergandengan tangan, pendidikan anak-anak Indonesia bukan hal yang sulit,” kata Yos, disambut tepuk tangan seluruh anggota yang hadir.

 

Sistem Investasi Pendidikan dan Sosial yang Terbukti Efektif


Komunitas Kebbo Uma memiliki sistem keuangan sosial yang rapi dan fungsional, berbasis arisan bulanan dengan rincian sebagai berikut:


  • Rp 175.000/bulan per keluarga, yang dibagi menjadi:
    • Rp 40.000 untuk arisan bulanan biasa
    • Rp 50.000 sebagai dana investasi pendidikan
    • Rp 25.000 dana “uang senyum” (disimpan dan dikembalikan saat Desember)
    • Rp 20.000 untuk dana sosial kematian
    • Rp 15.000 untuk dana syukuran tahunan
    • Rp 25.000 sebagai simpanan wajib koperasi


Dana pendidikan digunakan untuk membantu anak-anak yang akan masuk jenjang SD, SMP, SMA, bahkan hingga kuliah. Mulai dari uang pendaftaran, pembelian seragam, buku, dan biaya awal lainnya yang sering kali jadi hambatan bagi keluarga kecil.

 

“Dulu saya bantu satu keluarga, ayahnya tukang batu serabutan. Saat dia meninggal, komunitas langsung tanggung semua biaya sekolah anak-anaknya. Hari ini mereka sudah SMA dan kuliah. Itu buah dari gotong royong,” cerita Yos haru.

 

Tak Hanya untuk Anak, Komunitas Juga Dukung yang Belum Menikah


Komitmen komunitas tak berhenti di pendidikan. Mereka bahkan menyisihkan dana bagi anggota muda yang belum menikah. Ketika mereka membangun rumah tangga, komunitas akan menyumbang hingga jutaan rupiah untuk biaya pernikahan.

 

“Ada anggota yang belum menikah, ikut arisan juga. Saat dia nikah, kami bantu dua juta, bahkan bisa sampai lima juta kalau lengkap dengan sumbangan keluarga. Semua itu karena dia investasi sejak bujang,” ujar Yos, tersenyum.

 

Bukti Nyata: Anak-anak Terbantu Masuk Sekolah Favorit


Dalam diskusi dengan anggota, salah satu cerita menarik datang dari orang tua siswa yang akan masuk SMA Negeri 1 Kupang. Biaya pendaftaran dan kebutuhan awal sekolah mencapai lebih dari Rp 1,2 juta—angka yang tidak kecil bagi keluarga menengah ke bawah.


Namun berkat arisan pendidikan ini, mereka tidak perlu lagi cemas. Dana sudah tersedia, dan anak bisa lanjut sekolah tanpa kendala.


Kesadaran Kolektif yang Layak Ditiru


Kebbo Uma kini terdiri dari 60 kepala keluarga dan sekitar 200 jiwa. Bagi Yos dan anggota lainnya, semangat kolektif dan rasa memiliki antar anggota adalah fondasi utama keberhasilan.


“Kalau komunitas lain meniru sistem ini, saya yakin kita tidak akan dengar lagi cerita anak putus sekolah. SDM Indonesia bisa bangkit, bukan karena dana besar, tapi karena gotong royong,” tegas Yos.

 

Arah Baru Pembangunan SDM di Indonesia


Kegiatan malam ini ditutup dengan doa syukur bersama, diiringi harapan besar bahwa gerakan kecil dari komunitas seperti Kebbo Uma bisa menjadi arah baru dalam membangun bangsa. Masyarakat yang sadar, terorganisir, dan saling menopang adalah aset yang tak ternilai.

 

“Yang kita bangun malam ini bukan hanya kebersamaan, tapi harapan. Harapan bahwa anak-anak Indonesia, siapapun orang tuanya, berhak bermimpi dan didukung untuk mewujudkannya.

✒️: kl