 |
| Kejari Sikka resmi tingkatkan kasus dugaan korupsi proyek air bersih IKK Nita senilai Rp 3,5 miliar ke tahap penyidikan. Proyek tak kunjung berfungsi, masyarakat tetap beli air tangki. (📸: Albert Cakramento) |
Maumere,NTT, 22 Juli 2025 — Penegakan hukum atas proyek mangkrak kembali menunjukkan taringnya. Kejaksaan Negeri (Kejari) Sikka resmi meningkatkan status dugaan korupsi proyek air bersih Instalasi Komunal Kawasan (IKK) Nita ke tahap penyidikan. Proyek yang menghabiskan anggaran Rp 3,5 miliar ini diperuntukkan bagi warga Desa Ladogahar dan Bloro, Kecamatan Nita—namun hingga kini belum pernah mengalirkan setetes air pun ke rumah warga.
“Kasus IKK Nita sudah masuk tahap penyidikan. Kami telah memeriksa tiga saksi, masing-masing dari unsur tim perencana, pejabat keuangan, dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK),” ujar Kepala Seksi Intelijen Kejari Sikka, Okky Prasetiyo, S.H., melalui pesan WhatsApp, Selasa (22/7).
Proyek yang dimulai beberapa tahun lalu itu seharusnya menjadi solusi permanen bagi krisis air bersih yang bertahun-tahun membelit dua desa tersebut. Namun realitas berkata lain.
“Kami hanya melihat bangunan berdiri, tapi air tak pernah sampai ke rumah. Sampai sekarang kami tetap beli air tangki,” keluh seorang tokoh masyarakat di Ladogahar.
Pembangunan infrastruktur seperti bak penampung dan jaringan pipa telah selesai, namun seluruh sistem tak pernah dioperasikan. Ironisnya, laporan realisasi anggaran menyebut dana proyek telah terserap seluruhnya.
Langkah cepat Kejari Sikka mendapat dukungan penuh dari berbagai kalangan. Aktivis antikorupsi, tokoh gereja, hingga akademisi menyerukan agar penyidikan diperluas ke seluruh rantai penganggaran dan pelaksanaan proyek.
"Proyek ini bukan hanya soal uang negara yang disalahgunakan, tapi juga menyangkut hak dasar warga untuk mendapat akses air bersih," tegas salah satu pegiat LSM di Maumere.
Masyarakat berharap Kejari Sikka tidak berhenti di pemeriksaan saksi, tetapi berani menindak siapapun yang terlibat—baik di tingkat perencanaan, pelaksanaan, maupun pengawasan.
✒️: Albert Cakramento
