![]() |
TRUK-F angkat suara soal laporan balik selingkuhan dosen terhadap istri sah. Dinilai sebagai bentuk kriminalisasi perempuan korban. Skandal ini mengguncang dunia pendidikan dan birokrasi Sikka. |
Maumere,NTT, 16 Juli 2025 —Skandal asusila yang menyeret dosen kampus ternama dan seorang ASN P3K di Kabupaten Sikka kembali memantik perhatian publik. Seorang dosen berinisial V.A.M. digerebek istrinya sendiri saat diduga berduaan dengan selingkuhan, S.L.R., di kamar kos. Ironisnya, justru sang istri sah, G.R.S., kini dilaporkan balik oleh selingkuhan suaminya.
Peristiwa penggerebekan terjadi pada Selasa, 15 Juli 2025 pukul 15.35 WITA, di sebuah kos-kosan wilayah Kelurahan Wolomarang, Kecamatan Alok Barat. G.R.S. tidak datang sendiri — ia membawa serta anggota kepolisian sebagai pendamping resmi dalam proses penggerebekan tersebut.
“Saya tidak datang sendiri. Saya ajak polisi ke lokasi, dan benar, mereka sedang di dalam kamar terkunci,” ungkap G.R.S. kepada wartawan setelah melaporkan peristiwa tersebut ke Mapolres Sikka.
Laporan polisi atas dugaan perzinahan dan pelanggaran norma kesusilaan telah teregistrasi dengan nomor STTLP/B/100/VII/2025/SPKT/POLRES SIKKA/POLDA NTT, sebagaimana dikonfirmasi oleh Ipda Leonardus Tunga, S.M., Kasubsi Penmas Si Humas Polres Sikka.
Selingkuhan Malah Laporkan Istri, Tuduh Pengeroyokan
Tak lama setelah laporan penggerebekan dibuat, publik dikejutkan dengan laporan balik dari S.L.R. terhadap G.R.S. yang dituduh melakukan pengeroyokan saat penggerebekan. Kasus ini tercatat dengan nomor LP/B/101/VII/2025/SPKT/POLRES SIKKA/POLDA NTT dan saat ini dalam penyelidikan awal oleh Sat Reskrim Polres Sikka.
“Laporan dari S.L.R. sudah kami terima dan sedang dalam tahap penyelidikan,” jelas Ipda Leonardus.
TRUK-F: Ancaman Serius Bagi Perempuan yang Melawan
Tindakan laporan balik dari selingkuhan dosen ini menuai kecaman dari organisasi pendamping perempuan TRUK-F (Tim Relawan untuk Keadilan Perempuan dan Keluarga).
“Kami sangat prihatin. Laporan balik dari S.L.R. ini membahayakan posisi perempuan korban. Apalagi penggerebekan dilakukan bersama polisi. Kalau itu disebut pengeroyokan, maka bagaimana posisi aparat saat itu?” tegas Heni Hungan, Humas TRUK-F.
TRUK-F menyebut kasus ini sebagai bentuk pembalikan fakta yang berbahaya dan berpotensi menjadi kriminalisasi terhadap perempuan korban dalam rumah tangga.
“Ini bukan soal moral saja, tapi tentang keberanian perempuan membela haknya. Jangan sampai hukum malah digunakan sebagai alat intimidasi,” sambung Heni.
Publik Menanti Sikap Tegas Institusi
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak universitas tempat V.A.M. mengajar maupun instansi tempat S.L.R. bekerja. Masyarakat kini menunggu apakah institusi-institusi terkait akan menunjukkan sikap tegas dalam menjaga etika profesi dan integritas moral.
"Skandal ini tidak hanya menyentuh persoalan pribadi, tetapi juga integritas dunia pendidikan, birokrasi, dan sistem hukum di Kabupaten Sikka.
✒️: Albert Cakramento