Masuk

Notification

×

Iklan

Tag Terpopuler

SMKN 5 Kupang Capai 73,4% Pendaftar di Gelombang Pertama SPMB 2025, Plt. Kepsek: Masih Terbuka untuk Gelombang Kedua!

Selasa, 01 Juli 2025 | Juli 01, 2025 WIB Last Updated 2025-07-01T11:24:00Z
SMKN 5 Kupang capai 73,4% pendaftar SPMB gelombang pertama. Gelombang kedua dibuka 4–5 Juli 2025. IPP disesuaikan dengan rasionalisasi anggaran. (📸: news-daring.com) 


Kupang,NTT,1 Juli 2025 — Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun ajaran 2025/2026 di SMK Negeri 5 Kupang menunjukkan geliat baru. Mengikuti regulasi terbaru dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, SMKN 5 Kupang melaksanakan pendaftaran gelombang pertama secara online selama tiga hari, yakni pada 26–28 Juni 2025, dengan pembagian dua sesi per hari.


Dalam keterangannya, Plt. Kepala SMKN 5 Kupang, Hebner Dakabesy, S.Pd., menjelaskan bahwa sekolah tahun ini menyediakan 15 rombongan belajar (rombel) dengan total kuota 485 siswa baru. Namun hingga hari terakhir gelombang pertama, jumlah pendaftar yang masuk baru mencapai 356 siswa, atau sekitar 73,4% dari total kuota.


“Kita masih punya 129 kuota yang belum terpenuhi. Harapan kami, masyarakat bisa manfaatkan gelombang kedua yang akan dibuka tanggal 4 dan 5 Juli 2025, dengan sistem dan sesi yang sama,” ujar Hebner.

 

Sistem pendaftaran tahun ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Jika dulu dibuka serentak tanpa pembatasan sesi, kini setiap hari dibagi dalam dua sesi (pagi pukul 08.00–11.00 dan siang pukul 13.00–16.00) dengan kuota terbatas. Hal ini dilakukan untuk menghindari penumpukan dan memastikan pelayanan berjalan optimal. 


“Kalau kuota di satu sesi penuh, sistem akan otomatis menutup pendaftaran program keahlian tersebut. Masyarakat bisa memilih sesi berikutnya atau hari berikutnya,” tambah Hebner.


Biaya Pendidikan dan Rasionalisasi IPP


Mengenai biaya pendidikan, Hebner menegaskan bahwa pendaftaran siswa tidak dipungut biaya (gratis). Namun, kebutuhan siswa seperti seragam olahraga, baju praktek (wearpack), dan baju program keahlian, tetap menjadi tanggung jawab orang tua.


Hebner juga membeberkan bahwa SMKN 5 Kupang saat ini tengah melakukan rasionalisasi biaya bulanan IPP (Iuran Penunjang Pendidikan) yang rencananya dipatok sementara di angka Rp150.000 per bulan. Dana ini digunakan untuk menutup kebutuhan operasional penting, seperti pembayaran gaji 27 orang Guru Tidak Tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) yang tidak tercover BOS sepenuhnya.

 

“Berdasarkan Permendikdasmen Nomor 8 Tahun 2025, penggunaan dana BOS untuk honor GTT dan PTT dibatasi maksimal 20%. Dari total kebutuhan gaji Rp80.250.000 per bulan, BOS hanya bisa menanggung sekitar Rp30 jutaan. Sisanya ditutup melalui IPP,” jelasnya.


Namun demikian, Hebner membuka kemungkinan bahwa IPP bisa turun bila ke-24 GTT yang telah mengikuti seleksi P3K tahap kedua dinyatakan lulus dan ditempatkan kembali di sekolah tersebut.

 

“Kami masih menunggu pengumuman tahap kedua. Kalau semua lulus dan kembali ke SMK 5, tentu beban sekolah berkurang. Artinya, IPP bisa diturunkan ke angka yang lebih rasional dan ringan bagi orang tua,” katanya.


Komitmen Terhadap Lingkungan

Selain fokus pada penerimaan siswa dan pembiayaan sekolah, SMKN 5 juga berperan aktif dalam gerakan anti-sampah plastik yang merupakan bagian dari roadmap Walikota Kupang. Dalam program ini, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan memfasilitasi 14 sekolah di Kota Kupang, termasuk SMKN 5, dengan kontainer sampah yang ditempatkan di RT sekitar sekolah.

 

“Ini bentuk kolaborasi sekolah dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang bersih. Satu sekolah, satu kontainer. Pendanaannya dari BOS, tapi dikelola bersama masyarakat lewat lurah,” ujar Kadis Pendidikan Kota Kupang, Dumuliahi Djami.


Melalui SPMB tahap kedua yang segera dibuka, SMKN 5 Kupang berharap bisa memenuhi 100% target penerimaan siswa baru. Dengan semangat transparansi, efisiensi anggaran, dan kepedulian terhadap lingkungan, sekolah ini terus menunjukkan diri sebagai salah satu lembaga pendidikan vokasi yang adaptif dan proaktif di Kota Kupang.

 

“Kami membuka diri bagi putra-putri terbaik Kota Kupang. Jangan lewatkan kesempatan di gelombang kedua,” tutup Hebner Dakabesy dengan optimis.

✒️: kl